Dewasa ini, kegiatan mendaki gunung telah berevolusi menjadi kegiatan yang digandrungi semua kalangan. Bagaikan kepulan zat Adiktif, keseruan saat menjamahi keangkuhan sebuah gunung, mampu membuat semua orang ketagihan. Mendaki gunung adalah tren masa kini.
Namun, dalam artikel yang sedang kamu baca ini, akan saya katakan bahwa mendaki bukanlah tren semata, kamu bisa mendapatkan banyak manfaat saat mendaki, baik manfaat yang bisa langsung kamu rasakan atau manfaat yang akan kamu rasakan di masa mendatang.
Apa saja manfaat mendaki gunung?
Ini dia, 12 manfaat mendaki gunung.
1. Manfaat Mendaki Untuk Kesehatan Tubuhmu
Saya akan mengutip perkataan Ignacio Malpica dalam Website goodhiker.com, Ia adalah seorang instruktur pelatihan kebugaran bersertifikat di Colorado. Bunyinya seperti ini,
Selain dapat melatih tubuh dan pikiran anda, mendaki gunung dapat memelihara kualitas imajinasi anda. Kegiatan ini akan menciptakan kesadaran pada mata, telinga dan seluruh indra.
Ignacio Malpica berpendapat bahwa mendaki adalah sebuah kegiatan yang melibatkan semua indra dan seluruh anggota tubuh kita. Pada dasarnya, pendakian yang dilakukan dengan teratur akan menjaga kesehatan tubuhmu. Berikut adalah penjelasan yang sudah saya siapkan.
Mendaki Gunung Akan Meningkatkan Kapasitas Kerja Jantung dan Paru-Paru
Mendaki gunung, berjalan menyusuri track yang menantang dengan beban carrier yang dipikul akan memaksa jantung dan paru-paru untuk bekerja lebih gigih dibanding dengan saat menjalani rutinitas sehari-hari. Secara perlahan, kegiatan seperti itu akan membentuk kekuatan pada jantung dan paru-paru.
Tidak hanya itu, menghirup udara yang terbebas dari polusi, seperti udara di alam bebas, adalah olahraga kardio untuk pernafasan. Saat kamu melakukannya dengan teratur, hal itu akan membuat pernafasanmu lebih sehat.
Secara singkat, mendaki gunung dengan persiapan yang baik mampu,
- Memperkecil resiko serangan jantung dan stroke
- Mengoptimalkan suplai oksigen dan peredaran darah di dalam tubuh
Dapat Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Tuhan menciptakan tubuh manusia sangatlah berbeda dengan barang-barang buatan manusia itu sendiri. Barang buatan manusia, semakin sering digunakan, semakin cepat pula barang itu rusak. Tubuh manusia, semakin sering digunakan akan semakin kuat dan tahan lama.
Lihat saja orang-orang yang rajin berolahraga, kebanyakan mereka sehat sampai tua. Berbeda dengan orang-orang yang malas berolahraga, malas menggerakan tubuh, mereka akan merasakan betapa susahnya menjadi tua. Hubungannya dengan manfaat mendaki?,
Jelas, para pendaki yang terbiasa dengan ekstrimnya cuaca di atas gunung, menyusuri jalanan menanjak yang membuat keringat membasahi tubuh atau menahan beban carrier yang beratnya tidak kalah dengan beban hidup, seolah mereka sedang membenturkan tubuh ke luar zona nyaman. Sehingga terciptalah daya tahan tubuh yang kuat. Tidak lembek, terkena angin sedikit langsung tidak enak badan.
Mendaki Gunung Mampu Menjaga Kepadatan Tulang
Dalam pembahasan tentang bagaimana cara menjaga kepadatan tulang, seperti dalam artikel ini, ada banyak cara untuk menjaga kepadatan tulang, 3 di antaranya adalah membiasakan berjalan kaki, naik dan menuruni tangga dan berjemur di bawah sinar matahari pagi.
Tentu saja, sebagai seorang pendaki gunung, kita telah melaksanakan 3 cara yang telah disebutkan di atas, kita sudah terbiasa berjalan menyusuri track menuju puncak, naik-turun gunung sebagai pengganti naik-turun tangga dan seorang pendaki sudah akrab dengan sapaan sinar mentari pagi.
Secara singkat, mendaki gunung menjauhkan kita dari penyakit Osteoporosis.
Kabar Gembira Buat Kamu, Pendaki yang Mengidamkan Tubuh Langsing, Pasalnya Mendaki Mampu Menjaga Berat Badan
Meskipun tidak bimsalabim, sekali naik gunung badan kamu mendadak langsing, namun kegiatan mendaki gunung dipercaya bisa membantumu dalam upaya menurunkan berat badan. Pasalnya, mendaki gunung bisa menjadi media olahraga yang akan membakar kalori.
Namun, meskipun demikian, manfaat yang satu ini jangan dijadikan tujuan utama, karena waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan berat badan dengan mendaki tidaklah sebentar, sebaliknya, biasanya orang tidak sabar dan ingin melihat hasilnya dalam sekejap. Hal ini bukan motivasi terbaik untuk tetap mendaki gunung.
Mendaki Gunung Bisa Menambah Kapasitas Otak dan Meningkatkan Daya Ingat
Mendaki gunung meningkatkan energi dan menambah serotonin dalam otak
Demikian adalah kutipan dari David Atkinson, direktur dari Cooper Venture Development Program, salah satu divisi dari Cooper Aerobic Center di Dallas, Amerika Serikat.
Apa itu serotonin?, dia adalah hormon di otak yang berfungsi sebagai modulator kapasitas kerja otak yang mencakup dalam pengaturan stabilitas emosi, pemahaman dan nafsu makan.
Jadi, sudah sepantasnya, para pendaki menjadi seseorang yang produktif dalam bekerja, produktif sendiri bukan hanya banyak menghasilkan sebuah pekerjaan, namun menciptakan suasana asik dan riang di dalam lingkungan pekerjaan termasuk gambaran dari kata Produktif.
Menjauhkanmu Dari Stress
Bergerak sampai mengeluarkan keringat dapat memberikan efek relaks kepada tubuh, oleh sebab itulah saat kamu mulai berjalan menyusuri track dan mengeluarkan keringat, kamu akan merasa bahwa mendaki mampu menghilangkan stres dan membuatmu merasa bahagia.
Tidak sampai di situ, Selain itu, pemandangan hijau yang ada pada dedaunan mampu menjaga kesehatan mata, menghilangkan stres dan membuat fikiran menjadi tenang. Mengapa?. Karena dedaunan berwarna hijau banyak mengandung klorofil dan aroma sehat sehingga mampu membuat saraf kita menjadi tenang, sekaligus menyehatkan indra penglihatan.
Demikian adalah dua alasan kenapa mendaki gunung bisa membuat kamu merasa bahagia, Atkinson menyatakan,
Efek dari rasa bahagia tidak hanya dirasakan oleh orang itu sendiri, namun dengan perasaan bahagia, orang itu tidak mudah marah dan mampu menjalin hubungan baik dengan orang-orang di sekitarnya.
2. Manfaat Mendaki Gunung Untuk Meningkatkan Kualitas Diri
Penjelasan di atas adalah manfaat mendaki jika ditinjau dari sisi kesehatan, bermanfaat sekali bukan. Nyatanya, mendaki pun menyimpan manfaat apabila dilihat dari segi peningkatan kualitas pribadi seseorang. Ini dia,
Merubahmu Menjadi Pribadi yang Sportif
Selama kamu mendaki, apakah kamu pernah melihat para pendaki yang saling serobot, berebut atau saling sikut untuk mendapatkan tempat mendirikan tenda atau track untuk menuju puncak?. Jawabannya pasti kamu tidak pernah melihat.
Sebaliknya, hal yang sering terlihat adalah para pendaki akan merasa senang apabila bisa berbagi lahan untuk mendirikan tenda, mencapai puncak dan turun dengan selamat bersama-sama.
Bagaikan virus, sikap sportif itu akan menular kepada setiap para pendaki dan semoga mereka bisa meng-aplikasikan sikap itu ke dalam kehidupan sehari-hari. Kesimpulannya, rugilah seorang pendaki apabila tidak memiliki sikap sportif dalam kehidupan sehari-harinya.
Menumbuhkan Rasa Kesetiakawanan dan Kepedulian Terhadap Sesama
Mungkin kita sering melihat perseteruan antara Viking dan The Jack saat mereka membela klub Persib dan Persija. Mereka terbiasa adu mulut, bahkan tak jarang juga mereka adu pukul.
Tetapi, dalam pendakian, pemandangannya akan terlihat berbeda. Lihatlah orang Bandung dengan senang hati mengulurkan tangannya saat orang Jakarta kesusahan melewati track terjal atau mungkin, orang Jakarta memberikan promag saat orang Bandung sakit mag di tengah pendakian. Walaupun mereka tidak saling mengenal.
Pemandangan seperti itu senada dengan perkataan Nikki Giovani, seorang petualang asal Amerika,
Kita saling peduli satu sama lain, karena itu adalah hasil dari petualangan
Namun sangat disayangkan, saat ini, sepertinya rasa kepedulian itu sedikit demi sedikit telah luntur dari hati para pendaki, buktinya, seringkali kita mendengar berita tentang para pendaki yang meninggalkan temannya yang sedang sakit di atas gunung.
Melatih Ketabahan dan Kegigihan Dalam Mencapai Cita-Cita
Bisa mencapai puncak gunung adalah hasil setelah melewati proses, banyak sekali rintangan yang harus kita hadapi supaya bisa menginjakkan kaki di tanah tertinggi, baik berupa rasa lelah, haus, track terjal, jalanan menanjak atau beban berat carrier yang dipikul. Hanya rasa tabah dan kegigihan yang membuat kita bisa mencapai puncak.
Begitu pun dengan kesuksesan menggapai cita-cita, kita tahu bahwa ada proses sebelum kesuksesan, rintangan yang harus dihadapi dan kita membutuhkan rasa tabah dan kegigihan untuk mencapai kesuksesan dalam sebuah cita-cita.
Menumbuhkan Rasa Sukur
Pendakian bisa mengubah sepotong roti menjadi sangat berharga, sedikit air di botol menjadi penyambung nyawa atau mengubah singkong menjadi sepotong keju. Dalam pendakian, beberapa hal yang kita anggap remeh kadang menjadi sangat berharga.
Dalam kehidupan, terkadang kita lupa untuk mensukuri apa yang telah tuhan berikan kepada kita, terlebih untuk hal-hal yang kecil, kita sering menganggap sepele kepada karunia tuhan. Namun pendakian membuktikan bahwa betapa patutnya kita bersukur atas hal-hal yang kita anggap remeh dan sepele itu.
3. Manfaat Mendaki Gunung Untuk Lingkungan
Semoga benar, kehadiran para pendaki gunung berdampak pada kelestarian alam sekitar, kehadiran mereka di tengah hutan belantara bisa menghentikan penebang-penebang liar untuk sementara.
Para pendaki pun sering terlibat dalam kegiatan sosial lingkungan, seperti menanam tanaman atau reboisasi pada beberapa gunung di Indonesia.
Namun perlu diketahui bahwa ancaman untuk kelestarian alam bukan hanya penebang-penebang liar saja, sampah di gunung pun termasuk ancaman serius untuk kelestarian alam. Oleh karenanya, apabila di atas gunung, para pendaki masih membuang sampah sembarangan, maka mendaki memberikan manfaat untuk lingkungan alam adalah sebuah mitos.
[BONUS] Mendaki Bisa Membantumu Dalam Mencari Pasangan yang Tepat
Jangan baper dulu nih, manfaat terakhir ini hanya bonus kok, tidak semua orang yang mendaki mendapatkan bonus ini. Namun tidak dipungkiri pula banyak pendaki yang menemukan teman hidupnya saat menjalani perjalanan menuju puncak.
Ingat bung. Jangan mendaki gunung karena sudah bosan menyendiri yah.
Demikian adalah 12 manfaat mendaki gunung yang akan membuatmu merasa beruntung menjadi seorang pendaki. Jangan lupa bagikan artikel ini kepada teman-temanmu yang suka bertanya, untuk apa sih kamu mendaki gunung?.