• This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sejarah Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak

sejarah gunung rinjani dan danau segara anak

Gunung Rinjani merupakan salah satu gunung terfavorit di kalangan para pendaki, hal ini disebabkan oleh keindahan alamnya yang mempesona. Juga dianggap suci oleh sebagian penduduk Lombok dan Bali, hal ini disebabkan cerita sejarah yang tersimpan rapih di dalamnya, yang akan kamu ketahui setelah membaca tulisan ini sampai selesai. Berikut di bawah ini.


Sejarah Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak

Bila kita sedang bercerita tentang sejarah gunung Rinjani, maka kita tidak akan lepas dari sosok dewi Anjani, seorang ratu dari kerajaan ghaib yang dipercaya memiliki paras yang sangat cantik dan kisah dewi Rinjani, seorang dewi cantik yang sampai sekarang bersemayam di puncak gunung Rinjani.

Kisah Dewi Rinjani

Kisah berawal dari sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja bijaksana bernama Datu Tuan dengan permaisuri cantiknya yang bernama Dewi Mas. Potret kepemimpinan raja Datu sangatlah baik, ia dikenal sebagai raja dermawan, adil dan berwibawa. Membuat kehidupan rakyatnya sangat tentram, bahagia dan damai.

Namun, kehidupan sang raja terasa menyedihkan baginya. Sebab, pernikahannya dengan permaisuri yang sudah berlangsung beberapa tahun, belum juga dikaruniai seorang putra atau putri. Ia merasa khawatir tentang nasib kerajaannya jika kelak ia meninggal, tidak akan adakah yang meneruskan kepemimpinanku?. Bisik renungannya.

Setelah berfikir panjang dan dengan beberapa perhitungan, sang raja akhirnya meminta izin kepada Dewi Mas untuk menikah lagi, pernikahan ini tidak lain didasari oleh kepentingan nasib kerajaan di masa depan. Dewi Mas pun mengizinkan permintaan itu dengan lapang dada.

Selang beberapa hari, menikahlah sang raja dengan seorang perempuan cantik, putri dari Patih Aur, yang bernama Sanggar Tutul.

Namun, setelah pernikahannya dengan Sanggar Tutul, sikap sang raja kepada Dewi Mas, lambat laun, berubah, perhatiannya semakin memudar. Raja lebih senang menghabiskan waktu luangnya bersama istri muda. Meski demikian, Dewi Mas tetap sabar dan tetap mencintai sang Raja dengan sepenuh hati.

Di tengah keadaan yang serba canggung bagi Dewi Mas, akhirnya do'a-do'a yang ia panjatkan selama ini terkabul, ia hamil dan mengandung putra sang raja. Membuatnya sangat senang dan bersuka cita, kabar gembira ini langsung disampaikan kepada sang raja.

Raja pun senang, namun berbeda dengan Sanggar Tutul, ia merasa khawatir jika kehamilan Dewi Mas akan membuat perhatian sang raja berpaling darinya dan kembali sepenuhnya kepada Dewi Mas. Akhirnya ia membisikan konspirasi ke telinga sang raja, ia menuding bahwa kehamilan Dewi Mas terjadi karena hubungan gelapnya dengan seorang rakyat muda bernama Lok Deos.

Hasutan demi hasutan dilayangkan oleh Sanggar Tutul membuat sang raja percaya dengan hasutannya. Sang raja marah, mengusir Dewi Mas dari istana dalam keadaan hamil, membuangnya ke sebuah gili yang jauh dari pemukiman warga.

Menjalani kehidupan barunya, Dewi Mas membuat sebuah gubuk dengan bahan seadanya. Hingga pada suatu hari, berlabuhlah sebuah kapal perahu, nahkoda dan awak kapal pun mampir ke gubuk Dewi Mas, mereka dijamu dengan sangat baik.

Melihat keadaan Dewi Mas yang terasa ganjil, seorang perempuan cantik yang sedang hamil dan berada di gubuk terpencil sendirian, sang nahkoda bertanya kepada Dewi Mas, kenapa bisa terjebak dalam nasib seperti itu. Dewi Mas pun bercerita tentang kejadian-kejadian yang telah dialaminya. Kemudian Dewi Mas meminta sang nahkoda untuk diantar ke Bali dan membangun kehidupan baru di sana. Nahkoda pun setuju.

Ketika menjalani kehidupan di Bali, akhirnya masa kelahiran telah tiba, ia melahirkan sepasang bayi kembar, bayi laki-laki lahir dengan sebuah keris dan diberi nama Raden Nuna Putra Janjak, sedangkan bayi perempuan lahir dengan sebilah anak panah dan dinamai Dewi Rinjani. Mereka berdua tumbuh sebagai anak yang lucu, menarik, tangkas dan memiliki ilmu sakti mandraguna.

Setelah dewasa, mereka berdua menanyakan tentang ayah mereka, sedikit kebingungan untuk menjawab, akhirnya Dewi Mas menceritakan dengan seadanya. Mendengar cerita sang ibu, kemudian Raden Nuna sangat murka dan memutuskan untuk melakukan pelayaran ke Lombok dengan maksud menemui sang ayah dan meminta pertanggung jawaban atas sikap dia kepada Dewi Mas.

Sesampainya di istana Raja Datu, Raden Nuna melampiaskan kemarahannya, ia menerobos masuk ke dalam istana, tidak ada seorang pun yang dapat menandingi kesaktiannya, membuat sang raja harus turun tangan. Ketika mereka berhadapan, terdengarlah suara ghaib yang mengatakan.

Hai Datu Tuan, jangan kau aniaya anak itu. Anak itu adalah anak kandungmu sendiri dari istrimu Dewi Mas

Mendengar suara ghaib itu, sang raja tersungkur, merasa lemas, ia teringat kepada perlakuannya terhadap Dewi Mas di masa lalu dan segera meminta maaf kepada Raden Nuna. Setelah dimaafkan, kemudian sang raja meminta Dewi Mas bersama dua anak kembarnya kembali ke istana.

Dewi Mas pun menerima permintaan sang raja, ia kembali ke istana, memaafkan sang raja dan Sanggar Tutul. Mereka hidup sebagai keluarga yang bahagia dan damai.

Waktu demi waktu berlalu, usia sang raja semakin tua, ia menyerahkan kursi kerajaan kepada Raden Nuna Putra Janjak yang telah tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan.

Kemudian, setelah turun tahta, raja datu meminta dewi Rinjani, yang tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik, untuk menemaninya pergi bersemedi di sebuah gunung yang terletak tidak jauh dari kerajaan. Ketika mereka berdua bertapa, dewi Rinjani justru malah diangkat oleh bangsa jin untuk menjadi ratu mereka. Hingga saat ini, sebagian besar penduduk Lombok dan Bali percaya bahwa dewi Rinjani masih bersamayam di gunung Rinjani, menjalankan tugasnya sebagai penguasa di kerajaan jin.

Baca juga: jalur pendakian gunung Rinjani via Sembalun Lawang

Kisah Dewi Anjani

Konon pada jaman dahulu, hidup seorang putri kerajaan bernama dewi Anjani, senyap-senyap ia menjalin hubungan cinta dengan seorang rakyat muda tampan yang miskin. Hingga akhirnya, jalinan cinta mereka terbongkar dan sang raja menghardik dewi Anjani agar tidak lagi berhubungan dengan pemuda miskin itu.

Namun, cinta sudah kepalang tumbuh di hati dewi Anjani, ia mendesak ayahnya untuk merestui hubungan cinta dengan pemuda miskin yang sangat dicintainya. Namun, bukannya mengabulkan desakan dewi Anjani, sang raja justru bersikap lebih keras dalam menghalangi hubungan  cinta putrinya tersebut.

Merasa marah dengan sikap sang raja, kemudian dewi Anjani kabur dari istana, ia memutuskan untuk pergi ke sebuah gunung yang berada di Lombok, meratapi nasibnya dengan cara bersemedi di atas puncak gunung tersebut. Semedinya itu membuatnya mendapatkan kesaktian yang tinggi. Hingga pada akhirnya, semua bangsa jin yang ada di kawasan gunung tersebut mengangkatnya menjadi ratu mereka.

Akhirnya, nama gunung tersebut diberi nama yang diserap dari nama dewi Anjani, yakni gunung Rinjani.

Hingga saat ini, banyak masyarakat sekitar yang meyakini bahwa dewi Anjani masih bersemedi di puncak gunung Rinjani, terkadang ia berkeliling di kawasan gunung Rinjani untuk melihat keadaan kawasan kerajaan yang dipimpinnya. Bahkan, banyak para pendaki yang mengaku pernah melihat sosok dewi Anjani dengan paras yang sangat cantik.

Demikian adalah kisah sejarah gunung Rinjani yang menceritakan 2 dewi berparas sangat cantik yang sama-sama melakukan semedi di puncak gunung Rinjani, sama-sama menjadi ratu kerajaan jin dan sama-sama memiliki ilmu sakti mandraguna. Apakah tiga kesamaan ini bisa menyimpulkan bahwa mereka berdua adalah satu sosok yang sama?. Entahlah, belum ada yang bisa membuktikannya, gunung Rinjani masih menyimpan banyak misteri di dalamnya.

Misteri Gunung Rinjani

Bila ingin mengetahui tentang segala misteri yang tersimpan di dalam gunung Rinjani, sebaiknya kamu membaca tulisan saya sebelumnya yang berjudul 8 misteri gunung Rinjani, 4 pendaki menjadi korban. Seberapa angkerkah?.
Share:

Jalur Pendakian Gunung Prau Via Dieng

jalur pendakian gunung prau via dieng

Gunung Prau merupakan salah satu gunung terfavorit di kalangan para pendaki gunung. Jika menurut wisatawan, dataran tinggi Dieng merupakan pusat perhatian utama di Kabupaten Wonosobo. Maka sudah barang tentu, para pendaki lebih tertarik kepada meronanya alam di atas puncak tertinggi gunung Dieng.



Memang tidak tinggi-tinggi amat, hanya 2.565 mdpl, jauh dari gunung Slamet (3.428 mdpl) yang merupakan gunung tertinggi di provinsi Jawa Tengah, apalagi jika kita bandingkan dengan gunung Semeru (3.676 mdpl). Namun, harus kita akui bahwa gunung Prau merupakan salah satu dari 12 gunung terindah di Indonesia.

Bila kamu pernah menyaksikan sunrise di puncak gunung Prau, maka kamu akan setuju dengan klaim para petualang yang mengatakan bahwa gunung Prau adalah tempat paling indah di Asia Tenggara untuk menyaksikan matahari terbit. Selain itu, kamu dapat melihat pemandangan gunung Sindoro dan gunung Sumbing yang menawan. Serta kehadiran hamparan awan yang semakin memperelok pemandangan di atas sana.



Tertarik untuk segera menjamahinya?. Bila benar, maka kamu harus mengetahui tentang jalur pendakian gunung Prau. Kamu bisa mendapatkan informasi lengkap tentang jalur pendakian gunung Prau dalam tulisan saya sebelumnya yang berjudul 6 jalur pendakian gunung Prau (bahas tuntas).

Namun, dalam tulisan yang sedang kamu baca saat ini, kita akan membahas tentang satu jalur pendakian dengan lebih detail, yaitu;


Jalur Pendakian Gunung Prau Via Dieng

Jalur Dieng adalah jalur favorit di kalangan para pendaki. Sebab, selain menyajikan pemandangan alam yang sangat indah di sepanjang perjalanan, jalur satu ini juga dikenal tidak terlalu terjal atau ekstrim. Meskipun kita tidak boleh melupakan fakta bahwa jalur Dieng merupakan jalur dengan jarak tempuh paling panjang dan membutuhkan waktu paling lama untuk mencapai puncaknya.

Transportasi ke Gunung Prau

Karena pembahasan lengkapnya sangat panjang, untuk menyingkat waktu, sebaiknya kamu membaca tulisan ini.

Memulai pendakian.....


Basecamp - Pos 1 (Pos Gemekan)

Perjalanan menuju puncak Prau diawali dengan menapaki medan bebatuan yang masih landai. Pemandangan berupa luasnya ladang perkebunan milik warga yang luas. Kamu bisa membayangkan, udara di sini sudah terasa dingin (atau sejuk?). Perjalanan menuju pos 1 membutuhkan waktu tempuh sekitar 30 menit.

Pos 1 merupakan batas vegetasi antara ladang penduduk dan kawasan hutan. Ketika sampai di pos ini, kamu akan menemukan persimpangan jalan. Yakni, jalan lurus untuk menuju tempat warga mencari hasil hutan dan jalan sebelah kanan untuk sampai di pos 2.


Pos 1- Pos 2 (Pos Semendung)

Selepas pos 1, medan untuk berpijak berubah menjadi tanah liat, jalanan masih terasa landai. Bahkan saya merasa bahwa perjalanan menuju pos 2 lebih nyaman dibanding perjalanan sebelumnya, apalagi barisan pohon pinus sangat setia menemani di sepanjang perjalanan. Setelah berjalan sekitar 60 menit, maka kemungkinan kamu sudah sampai di pos 2 atau pos Semendung.

Pos 2 ini berada di sekitar tugu batas wilayah antara Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Batang.


Pos 2 - Pos 3 (Pos Nganjir)

Setelah melewati pos 2, jalanan akan terasa lebih menanjak dari sebelumnya, pemandangan masih berupa barisan pohon-pohon pinus yang sangat indah di pelupuk mata. Lebih istimewa, di sepanjang perjalanan, akar-akar pohon pinus yang timbul ke permukaan tanah akan membantu pijakanmu.

Di tengah-tengah perjalanan, kamu akan kembali menemui sebuah persimpangan jalan. Kali ini, jalan sebelah kiri untuk menuju basecamp Dwarwati di Kabupaten Batang dan jalan sebelah kanan untuk melanjutkan perjalananmu menuju pos 3.

Setelah berjalan sekitar 60 menit, maka kamu akan sampai di pos 3 atau pos Nganjir yang berada di tengah-tengah udara segar pada rimbunnya hutan pinus.


Pos 3 - Puncak Gunung Prau

Menurut saya, perjalanan menuju puncak merupakan yang terberat, karena harus melewati beberapa tanjakan sadis, pada beberapa titik, kemiringan mencapai lebih dari 50 derajat. Di tengah-tengah perjalanan, kita akan melewati sebuah persimpangan jalan. Kanan untuk memotong jalan, langsung ke puncak, dan lurus untuk menuju Tower repeater terlebih dahulu.

Tower repeater merupakan sebuah tower milik pemerintah kabupaten Jawa Tengah. Di sini, kamu dapat melihat sebuah bangunan yang menyatu dengan tower tersebut.

Selepas Tower repeater, perjalanan dilanjutkan dengan melewati sebuah padang rumput yang luas dan melintasi punggungan bukit. Perjalanan dari pos 3 menuju puncak membutuhkan waktu tempuh sekitar 60 menit.


Puncak Gunung Prau

Setelah bersusah payah selama perjalanan dari basecamp menuju puncak. Maka sampailah kita pada dekapan kemegahan alam di puncak gunung Prau, menyaksikan pemandangan dua gunung kembar, yaitu Sindoro - Sumbing dan merasakan sensasi berdiri di atas lautan samudera awan yang kece parah.

Dari puncak, kamu bisa melanjutkan perjalanan menurun, menuju bukit Teletubies gunung Prau yang sangat terkenal keindahannya dan melihat hamparan bunga Daisy yang tumbuh di Sabana Prau.

Baca juga: jalur pendakian gunung Prau via Patak Banteng

Prakiraan Waktu Tempuh

Basecamp - Pos l : 30 menit
Pos l - Pos ll : 60 menit
Pos ll - Pos lll : 60 menit
Pos lll - Puncak : 60 menit

Catatan: Prakiraan waktu di atas tidak bisa dijadikan acuan mutlak. Sebab, pada dasarnya waktu tempuh setiap rombongan bisa berbeda-beda, sebagian lebih cepat dan sebagian lagi lebih lama, tergantung pada kemampuan masing-masing.

Tips Mendaki Gunung Prau

1. Bila mendaki di musim kemarau, gunakanlah masker dan di musim hujan jangan lupa membawa jas hujan, track poll dan peralatan pendakian musim hujan lainnya.

2. Jangan tinggalkan sampah di tengah-tengah keindahan alam merona gunung Prau.

3. Pastikan membawa perlengkapan yang dapat membantu menghangatkan tubuhmu, seperti jaket, sleepeng bag dll. Sebab, meskipun terbilang pendek, namun suhu udara di kawasan gunung Prau terbilang sangat dingin, bahkan dapat mencapai 5 derajat celsius.

4. Untuk mendapatkan pemandangan sempurna di puncak gunung Prau, mendakilah di musim semi, antara bulan April - Juni. Karena pada musim hujan atau kemarau, kabut tebal sering turun menghalangi jarak pandang.



Misteri Gunung Prau

Untuk mengetahui ulasan tentang misteri apa saja yang tersimpan dalam keindahan gunung Prau. Kamu dapat mengetahuinya dengan membaca tulisan saya lainnya yang berjudul 15 fakta dan misteri gunung Prau yang belum banyak diketahui.

Sahabat pendaki, demikian adalah informasi tentang jalur pendakian gunung Prau via Dieng. Terimakasih sudah berkunjung.
Share:

Jalur Pendakian Gunung Prau Via Patak Banteng 2.565 mdpl

gunung prau via patak banteng

Gunung Prau adalah salah satu gunung terfavorit di kalangan para penikmat mdpl, bukan karena ketinggiannya yang mencapai 2.565 mdpl, namun karena keindahan alamnya yang tidak bisa dipungkiri, kemegahan puncaknya yang melintang luas dan karena track-nya yang tidak begitu terjal.

Oleh sebab itu, saya berani memasukan gunung Prau ke dalam kategori 12 gunung terindah di Indonesia. Bahkan sebagian teman-teman pendaki mengatakan bahwa puncak gunung Prau merupakan tempat terbaik di Asia Tenggara untuk menyaksikan keelokan matahari terbit.

Buat kamu yang pernah merasakan sensasinya, pasti setuju dengan klaim tersebut.
Puncak gunung Prau adalah tempat terbaik di Asia Tenggara untuk menyaksikan sunrise.
Tertarik untuk menjamahinya?. Sebaiknya kamu mengetahui informasi tentang jalur pendakian gunung Prau dengan membaca tulisan saya sebelumnya yang berjudul 6 jalur pendakian gunung Prau (bahas tuntas).

Namun, dalam tulisan yang sedang kamu baca saat ini, kita akan membahas tentang satu jalur pendakian dengan lebih detail, yaitu;

Jalur Pendakian Gunung Prau Via Patak Banteng

start

Kenapa Patak Banteng?. Sebab jalur satu ini merupakan jalur paling ramai dan diminati oleh para pendaki, akses jalan yang sangat mudah dan memiliki jarak tempuh yang tidak begitu panjang, kamu hanya membutuhkan waktu 3 jam untuk sampai di puncaknya.

Selain itu, pemandangan di sepanjang perjalanan dihiasi oleh pemandangan alam yang kian merona, mampu menghilangkan segala keresahan dan kebimbangan di hati. Apalagi jika kamu baru diputusin pacar, jalur satu ini wajib kamu coba. Mungkin dapat mengobati segala kepiluanmu.

Transportasi ke Gunung Prau

Dari Jakarta: kamu dapat menggunakan jasa bus Sinar Jaya dari terminal Lebak Bulus menuju terminal Mendolo di Wonosobo (Rp. 80.000). Seturunnya di terminal Mendolo, kamu akan disambut oleh elf atau angkot yang menawarkan tumpangan menuju basecamp gunung Prau Via Dieng. Kamu dapat tawar-menawar untuk mengambil keputusan.

Dari Bandung: kamu dapat naik bus dari terminal Cicaheum atau di Rancaekek, kemudian turun di terminal Mendolo, Wonosobo. Selanjutnya, sama seperti dari arah Jakarta.

Informasi di atas juga berlaku untuk kamu yang datang dari arah Jawa Barat atau Jawa Timur. Tujuan awalmu adalah terminal Mendolo yang berada di kabupaten  Wonosobo.

Saat memasuki gerbang kawasan wisata Dieng Plateau. Bila kamu menyewa elf dari terminal Mendolo, maka kamu akan langsung mendapatkan ucapan selamat datang dari udara sejuk yang menggesek tubuhmu dengan liar dan pemandangan pegunungan yang dibalut dengan hamparan ladang milik penduduk di sana. Sangat segar dan indah.

Alamat Basecamp Patak Banteng

Jalan Dieng Km. 25 Patakbanteng, Kejajar, Wonosobo. 56354

Contak person: 0853-2690-3444

Mengurus perizinan pendakian gunung Prau tidak serumit cinta bertepuk sebelah tangan, kamu tinggal membayar uang cash, mendapatkan tiket dan dapat langsung melakukan pendakian

Perjalanan dimulai.....

Basecamp - Pos 1

Di awal perjalanan, medan berupa bebatuan yang sedikit menanjak, pemandangan berupa perumahan penduduk yang disambung oleh ladang sawah yang terhampar luas. Udara sejuk masih setia menampar permukaan kulit, membuatnya terasa sangat segar dan fresh. Berjalan sekitar 15 menit, maka kita akan sampai di pos 1.

Pos 1 merupakan saung/gubuk persawahan yang bisa dijadikan tempat beristirahat. Di sana, kamu dapat menyaksikan pemandangan luasnya hamparan sawah yang tersusun rapih. Saat musim pendakian, biasanya ojek bisa sampai sini, menjemput para pendaki borjois yang hendak turun.

Pos 1 - Pos 2

Selepas pos 1, perjalanan dilanjutkan dengan melintasi jalan setapak yang tersusun bagaikan tangga yang berada di tengah-tengah sawah milik warga. Pemandangan di kiri dan kanan berupa hamparan sawah yang tersusun rapih. Terlihat juga jajaran warung-warung yang sepertinya akan sangat ramai bila musim libur tiba.

Mendekati pos 2 ditandai dengan terlihatnya hutan rimba yang harus kita masuki. Mungkin sekitar 30 menit perjalanan, kamu akan sampai di pos 2.

Pos 2 merupakan batas vegetasi antara sawah yang terhampar luas dengan hutan gunung Prau yang lebat, yang didominasi oleh pohon pinus dan pohon cemara. Biasanya, para pendaki tidak berlama-lama di pos 2 ini, hanya numpang lewat saja.

Pos 2 - Pos 3

Setelah melewati pos 2, track lebih menanjak dan menantang dari sebelumnya, selain tanah merah dengan bebatuan khas perbukitan, medan pun terkadang tertutup akar pohon pinus yang membuat track terasa sangat licin saat mendaki di musim hujan. Sepanjang perjalanan, vegetasi sangat rapat, tertutup oleh rimbunnya hutan, menghasilkan udara yang segar. Selain itu, perjalanan ini lebih lama dari biasanya, sekitar 45 menit. Menguras tenaga?, sudah pasti!.

Keadaan di pos 3 tidak berbeda jauh dengan pos 2, berupa lahan sempit yang hanya muat 2 tenda saja, pemandangan di sana hanya dihiasi oleh hutan lebat, seperti pemandangan yang selalu terlihat di sepanjang perjalanan dari pos 2 menuju pos 3. Bagi saya, pemandangan seperti ini sangat enak untuk dinikmati. Meskipun sebagian pendaki mengatakannya sedikit membosankan.

Pos 3 - Bukit Teletubies

Setelah tenaga terkuras oleh perjalanan sebelumnya, kita masih harus melanjutkan perjalanan menuju bukit Teletubies. Track terasa lebih terjal dan menanjak, medan berupa tanah merah yang akan menjadi debu saat musim kemarau dan akan sangat licin saat musim hujan. Kamu harus ekstra hati-hati saat memilih pijakan, karena di jalur ini tidak pegangan, berupa tali atau pagar. Terkecuali kamu membawa pegangan hati.

Setengah perjalanan, kamu akan menemui belokan yang menanjak, bila cuaca sedang cerah, maka di sana kamu dapat menikmati sajian pemandangan indah berupa gunung Sindoro dan hamparan perkampungan Dieng.

Di tengah sembilu rasa ngilu di bagian dengkul, mendekati bukit Teletubies, kamu akan menemui bonus, track landai yang dihiasi oleh hamparan bunga Daisy yang sudah mulai terlihat.

Bunga Daisy merupakan bunga cantik yang hanya tumbuh di kawasan sejuk, gunung Prau adalah tempat paling ideal untuk tumbuh kembangnya. Bila gunung-gunung lain sibuk menghiasi dirinya dengan bunga Edelweis, maka gunung Prau lebih memilih bunga Daisy sebagai pemolek tubuhnya.
Bila bunga Edelweis berperan sebagai raja yang hanya tumbuh di dataran tinggi, lebih dari 1.000 mdpl. Maka bunga Daisy berperan sebagai ratu yang hanya tumbuh di kawasan yang sangat sejuk, dengan suhu udara serendah-rendahnya.
Kembali ke pembicaraan tentang pendakian....

Setelah berjalan sekitar 30 menit, sesampainya di bukit Teletubies, maka kamu akan disuguhi oleh pemandangan alam yang amat luar biasa keindahannya. Mungkin foto di bawah ini dapat menggambarkan keindahannya.

bukit teletubies

Catatan: bukit Teletubies merupakan camping ground yang sangat ideal, di sini kamu dapat mendirikan tenda, memasak, makan, tidur dan menyiapkan tenaga untuk memburu sunrise di keesokan paginya.

Bukit Teletubies - Puncak

Jarak antara bukit Teletubies dengan puncak tidak terlalu jauh, dengan medan yang landai. Berikut adalah pemandangan alam yang bisa kamu saksikan ketika berada di puncak gunung Prau.

puncak gunung prau

Prakiraan Waktu

Basecamp - Pos l : 30 menit
Pos l - Pos ll : 30 menit
Pos ll - Pos lll : 60 menit
Pos lll - Bukit Teletubies : 30 menit
Bukit Teletubies - Puncak : 15 menit

Catatan: Prakiraan waktu di atas tidak bisa dijadikan acuan mutlak. Sebab, pada dasarnya waktu tempuh setiap rombongan bisa berbeda-beda, sebagian lebih cepat dan sebagian lagi lebih lama, tergantung pada kemampuan masing-masing.

Tips Mendaki Gunung Prau

1. Bila mendaki di musim kemarau, gunakanlah masker dan di musim hujan jangan lupa membawa jas hujan, track poll dan peralatan pendakian musim hujan lainnya.

2. Jangan tinggalkan sampah di tengah-tengah keindahan alam merona gunung Prau.

3. Pastikan membawa perlengkapan yang dapat membantu menghangatkan tubuhmu, seperti jaket, sleepeng bag dll. Sebab, meskipun terbilang pendek, namun suhu udara di kawasan gunung Prau terbilang sangat dingin, bahkan dapat mencapai 5 derajat celsius.

4. Untuk mendapatkan pemandangan sempurna di puncak gunung Prau, mendakilah di musim semi, antara bulan April - Juni. Karena pada musim hujan atau kemarau, kabut tebal sering turun menghalangi pemandangan.

5. Gunung Prau termasuk gunung yang tidak memiliki sumber air, jadi usahakan untuk menyiapkan persediaan air sebelum benar-benar melakukan pendakian.

Misteri Gunung Prau

Untuk mengetahui ulasan tentang misteri apa saja yang tersimpan dalam keindahan gunung Prau. Kamu dapat mengetahuinya dengan membaca tulisan saya lainnya yang berjudul 15 fakta dan misteri gunung Prau yang belum banyak diketahui.

Sahabat pendaki, demikian adalah informasi tentang jalur pendakian gunung Prau via Patak Banteng. Silakan tinggalkan komentar.
Share:

Search This Blog

Powered by Blogger.

<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> <script>      (adsbygoo...

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.