Saat Gunung Bisa Berbicara, Mungkinkah Dia Akan Mengatakan Hal Ini?

mungkinkah gunung bisa berbicara


Mungkinkah alam bisa ngomong tentang keadaannya yang semakin hari, semakin kesakitan. Berteriak kepada para pendaki untuk tidak menyakiti dirinya, menangis dan memohon supaya kelestariannya tetap terjaga.




Pada jaman moderen ini, jaman di mana orang-orang sudah jenuh dengan keadaan yang hingar bingar dan keramaian kota, banyak orang yang menghilangkan kejenuhannya dengan cara pergi ke gunung, mencari ketenangan dan keheningan di sana.

Sekarang adalah jaman di mana semua orang memiliki sosial media, tidak peduli anak kecil, remaja atau orang yang sudah tua. Sejatinya sosial media adalah media untuk pamer, entah memamerkan tingkat sosialnya, foto keren atau gaya hidup. Tidak bisa dipungkiri memang.




Banyak orang memamerkan foto pemandangan indah di puncak gunung, entah di Instagram, Facebook, atau sosmed-sosmed yang lainnya, hingga pada akhirnya, banyak kalangan anak muda yang mendaki gunung karena ingin pula memiliki foto dengan pemandangan indah di puncak gunung.

Pada tahun 2013, ada sebuah film berjudul '5 cm yang sangat bagus, film itu bertema pendakian, memperlihatkan betapa asiknya mendaki gunung dan pemandangan-pemandangan di gunung Semeru yang sangat cantik dan merona. Akhirnya, banyak orang yang terinspirasi oleh film itu untuk mendaki gunung.

Banyak orang yang sangat cinta terhadap alam, mereka sangat senang bermain di alam terbuka, menikmati keindahan alam dan menghabiskan waktu dengan mendaki gunung supaya bisa melihat keindahan alam dari dekat.

Banyak orang yang senang sekali tantangan. Menapaki track terjal dan bergelut dengan perjalanan yang melelahkan adalah cara mereka menemukan tantangan, akhirnya mereka menjadi pendaki gunung.

Banyak orang yang diajak temannya untuk mendaki gunung, mereka pun mencobanya, merasakan sensasi yang tidak pernah dirasakan sebelumnya, kehangatan persahabatan, mengerti pelajaran hidup dan melihat keindahan puncak gunung, akhirnya, mereka menjadi pendaki gunung.

Banyak sekali memang alasan kenapa kita semua mendaki gunung, mulai dari alasan mulia, hingga alasan-alasan yang sangat klise. Tentunya alasan akan berpengaruh kepada tingkah laku kita ketika dalam pendakian.

Apabila alasannya mulia, maka tingkah laku pun akan senada dengan alasan itu, apabila alasannya buruk, maka tingkah laku kita akan buruk saat mendaki gunung, Perlakuan kita akan buruk terhadap alam.


Namun faktanya berbicara bahwa keadaan alam sekarang mencerminkan bahwa banyak orang mendaki dengan alasan-alasan yang buruk. Keadaan alam sudah sangat mengkhawatirkan, alam sudah sakit dan meratap kepada manusia.

Gunung-gunung mungkin sudah terluka parah akibat perbuatan manusia, khususnya kita sebagai pendaki. Sampah yang akan merusak ekosistem alam berserakan di atas gunung-gunung, batu-batuan di gunung yang tadinya sangat indah dan alami, sekarang sudah penuh dengan tulisan-tulisan, pepohonan sudah menjerit kesakitan karena dikuliti oleh belati-belati jahil. Gunung yang manis sedang menangis.

Keindahan alam di atas gunung menjadi korban atas kesombongan dan keangkuhan kita, mungkin, kalau alam bisa ngomong kepada kita, dia akan mengatakan seperti ini.



Seakan dosa besar yang sudah kuperbuat
Kesalahan kepada manusia yang tidak terampuni
Manusia beramai-ramai membalas dendam
Menghinaku dan menginjakku dengan wajah sombong

Seakan aku adalah musuh yang harus dilenyapkan
Setan yang harus dimusnahkan
Manusia beramai-ramai menyakitiku dengan belati tajam
Bersama-sama merusak keindahanku dengan gagah berani
Tuhan, apakah dosaku kepada manusia

Tuhan, beritahu manusia bahwa aku sedang kritis
Apakah betul ada sekelompok manusia yang mencintaiku
Sungguhkah ada sekelompok manusia yang menamakan diri mereka sebagai pencinta alam?

Jika benar keberadaan mereka itu nyata
Aku ingin manusia yang mencintaiku menghampiri
Aku ingin mereka menengok keadaanku
Aku ingin mereka mengobati kesakitanku

Selama ini, orang-orang yang menghampiriku bukanlah mereka
Aku hanya didatangi oleh manusia yang membenciku
Aku didatangi hanya untuk disakiti
Tidak ada manusia yang datang untuk mengobati kesakitanku

Meskipun begitu, manusia tetaplah temanku
Aku harus tetap tersenyum kepada manusia yang datang
Akan kuperlihatkan semua keindahanku kepada mereka
Tuhan, apakah manusia akan sadar dengan kesakitanku?



Baca juga: 7 kesalahan pendaki gunung kepada alam, hasil survey, 45% pendaki masih melakukannya.

Mungkin, apabila alam bisa berbicara, alam akan mengatakan hal itu kepada kita, mengeluarkan semua perasaannya sambil menangis tersendu.
Share:

No comments:

Post a Comment

Search This Blog

Powered by Blogger.

<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> <script>      (adsbygoo...

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.