Jangan Mati di Gunung!
Sahabat pendaki, mohon maaf apabila judul yang saya berikan untuk tulisan ini terlalu ekstrim, sengaja saya memberikan judul seperti itu karena saya sadar bahwa mendaki gunung adalah hobi yang menyeramkan dan ekstrim.
Seberapa ekstrim hobi mendaki?, ekstrim sekali, karena nyawa adalah taruhannya. Tidak percaya?, dalam catatan sejarah pendakian, sudah banyak sekali para pendaki yang meninggal ketika mereka sedang asik menggeluti hobi mereka.
Mereka meninggal ketika menikmati keindahan alam liar, menggeluti track-track terjal, tidur dalam dekapan alam, menghabiskan waktu dalam kehangatan kebersamaan dan saat berusaha mengenal kemampuan diri sendiri. Indah memang, namun meninggal saat mendaki gunung tidak ada orang yang mengharapkannya.
Oleh karena itu, saat kamu memutuskan untuk menjadikan mendaki gunung sebagai hobi, saat itu juga kamu sedang memilih hobi ekstrim yang mengandung banyak resiko, bahkan nyawa adalah taruhannya.
Hipotermia, terjatuh ke jurang, tersesat ke dalam hutan rimba, bertemu dengan hewan buas, menghirup gas beracun, kelaparan dalam situasi kritis, memakan tumbuhan beracun saat survival adalah serentetan resiko yang harus kamu hadapi saat mendaki gunung.
Namun, pada jaman pamer sosial media seperti sekarang, banyak para pendaki yang memamerkan foto keren mereka saat berada di puncak gunung-gunung tertinggi, sehingga anak muda sekarang berbondong-bondong mendaki gunung tanpa tahu resiko yang mereka hadapi dan apa yang sedang mereka pertaruhkan.
Kenyataannya, mendaki tanpa tahu tentang apa pun, tidak tahu pengetahuan yang dibutuhkan saat hendak mendaki, seperti pengetahuan tentang hipotermia, survival skill, tips aman mendaki, perlengkapan apa saja yang harus dibawa dan makanan sehat di dalam pendakian akan meningkatkan resiko-resiko yang harus dihadapi.
Bukan hanya itu, mendaki tanpa tahu apa pun dan hanya ingin mendapatkan foto keren seperti foto yang kamu lihat di sosial media hanya akan merusak kelestarian alam.
Lihat saja, karena banyaknya anak muda yang berbondong-bondong mendaki gunung, hanya dengan tujuan mendapatkan foto keren dan narsis di media sosial, alam pun menjadi korban, banyak sampah berserakan di atas gunung, banyak pepohonan yang dikuliti dan banyak batu-batu cadas yang ditulisi dengan tip-x atau spidol. Banyak para pendaki yang melakukan vandalisme.
Menurut saya, karena resiko yang akan kamu hadapi sangat besar, bahkan nyawa sebagai taruhannya. Lebih baik jangan mendaki dan buang hobi mendaki dari kehidupanmu apabila kamu tidak mau belajar tentang pengetahuan-pengetahuan dasar yang dibutuhkan saat kamu mendaki gunung.
Jangan mendaki gunung apabila kamu belum tahu sama sekali tentang ilmu-ilmu survival skill, pengetahuan tentang hipotermia dan tidak mau menjaga kelestarian alam. Nyawa sendiri dan alam bisa menjadi korban sebab pendakianmu. Jangan mau mati karena hobi mendaki.
Sekarang coba saja bayangkan, apabila semua pendaki gunung mengetahui ilmu dasar survival skill, tidak akan terdengar lagi berita tentang pendaki gunung yang hilang berhari-berhari.
Apabila para pendaki tidak mementingkan foto keren dan narsis di sosial media, tidak akan ada lagi berita menyedihkan yang mengatakan tentang pendaki yang jatuh ke dalam jurang.
Apabila para pendaki mengetahui tentang pengertian, penyebab, cara mencegah, gejala dan cara mengatasi hipotermia, tidak akan ada lagi pendaki yang menjadi korban keganasan hipotermia.
Baca juga: gunung Guntur, malam paling menyebalkan seumur hidupku.
Apabila para pendaki memperhatikan kelestarian alam, tidak akan terlihat lagi sampah di gunung, pohon yang dikuliti dan batu yang ditulisi.
Kedengarannya saja begitu indah, begitu aman dunia pendakian ini, tidak ada resiko dan nyawa yang harus kita pertaruhkan saat kita mendaki gunung.
Oleh sebab itu, menjadi seorang pendaki gunung bukan hanya rajin naik ke gunung-gunung tertinggi, rajin posting foto keren dengan background pemandangan puncak-puncak gunung tertinggi atau hanya memiliki carrier yang besar.
Menjadi pendaki gunung, harus mau belajar pengetahuan tentang apa pun yang sekiranya bisa membantumu selamat saat mendaki gunung dan peduli terhadap kelestarian alam, jangan pernah mau mati karena hobi mendaki gunung.
Demikian tulisan ini saya sampaikan, semoga bermanfaat dan salam lestari.
No comments:
Post a Comment