• This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

7 Gunung Tertinggi di Pulau Jawa yang Sangat Indah Nan Elok

7 gunung tertinggi di pulau jawa

Indonesia, sebuah negara yang berada dalam rangkaian cincin api pasifik, negara cantik yang di dalamnya terdapat banyak sekali gunung berapi. Di Indonesia sendiri, pulau yang paling banyak menyumbang jumlah gunung berapi adalah pulau Jawa. Namun, selain gunung berapi, banyak juga gunung mati berdiri gagah, menghiasi, pulau panjang ini.

Maka tak heran, pulau Jawa adalah salah satu surga bagi para pendaki gunung dan perindu ketinggian, dari provinsi Banten hingga Jawa Timur, berbaris gunung-gunung elok yang menyimpan sejuta keindahan alam.

Dari banyaknya sebarisan gunung-gunung itu, kali ini, kita akan membahas tentang 7 gunung tertinggi di pulau Jawa. Masing-masing gunung tertinggi ini memiliki keunikan dan keindahan tersendiri. Langsung di bawah sini bang.


7 Gunung Tertinggi di Pulau Jawa

7. Gunung Welirang


gunung welirang
Kawah Gunung Welirang Via Wikipedia
Ketinggian puncaknya yang mencapai 3.156 mdpl menempatkan gunung Welirang di posisi 7. Letaknya dekat dengan gunung Arjuno, berdiri megah di antara kabupaten Mojokerto dan Malang, Jawa Timur. Nama Welirang sendiri memiliki artian belerang, lantaran memang, di gunung ini terdapat sumber belerang yang melimpah ruah yang dikelola oleh penduduk setempat.

Bila kamu bermaksud mendaki gunung ini, sebaiknya mendakilah sebelum pukul 7 pagi, dan jangan berlama-lama di puncak. Pada pukul sembilan ke atas, hembusan bau belerang yang sangat kuat akan menyerang kawasan puncak gunung Welirang. Bisa saja, hembusan belerang membahayakanmu.

6. Gunung Lawu


gunung lawu
Pendakian Gunung Lawu Via Bintang.com
Gunung dengan ketinggian 3.265 mdpl ini cukup dikenal sebagai gunung yang memiliki berbagai misteri, hal ini sudah kami ulas dalam sebuah tulisan yang berjudul 9 misteri gunung Lawu, salah satu misteri gunung Lawu yang paling dikenal menyebutkan bahwa apabila Lawu meletus, maka pulau Jawa bisa terbelah.

Berdiri gagah di atas tanah 2 provinsi, yaitu provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur dan 3 kabupaten, yaitu kabupaten Ngawi, Magetan dan kabupaten Karang Anyar. Memiliki 3 puncak, yaitu puncak Hargo Dalem, Hargo dumilah dan Hargo Dumiling. Gunung Lawu adalah gunung aktif yang sedang beristirahat, terakhir meletus pada tahun 1885.

5. Gunung Arjuno


gunung arjuno
Pemandangan Gunung Arjuno Via Kapan lagi
Pada urutan nomor 5 ada gunung yang terletak di kabupaten Malang, Jawa Timur. Yaitu gunung Arjuno dengan ketinggian 3.339 mdpl. Letaknya berdampingan dengan gunung Welirang.

Sejak jaman lampau, gunung Arjuno sangat sarat akan hal-hal yang berhubungan dengan pemujaan. Di sana, terdapat banyak situs peninggalan sejarah, tentunya sejarah yang masih berhubungan dengan ritual pemujaan.

Jalur pendakian yang tersedia untuk dilewati ada 4 jalur, di antaranya adalah jalur Lawang, Batu, Tretes dan jalur Purwosari. Dalam masalah keindahan, gunung ini tidak kalah dengan gunung Semeru. Sangat patut kamu jamahi.

4. Gunung Raung


gunung raung
Gunung Raung Via Bintang
Berdiri di provinsi Jawa Timur, dengan ketinggian 3.344 mdpl menjadikannya menduduki posisi nomor 4 dalam ulasan kita kali ini. Di kalangan para pendaki, puncak gunung Raung dikenal dengan sebutan puncak sejati. Sebab, puncak gunung Raung adalah tantangan hebat untuk para pendaki sejati.

Gunung Raung masuk dalam tulisan kami yang berjudul 8 gunung dengan jalur pendakian paling ekstrim. Di sana disebutkan, apabila kamu bermaksud mencari tantangan hebat, maka mendaki gunung Raung lewat Kalibiru adalah hal yang sedang kamu cari. Saat melintasinya, kamu akan dihadang oleh jembatan 'Sirotol Mustaqim', sebuah jembatan kecil dengan jurang menganga di kanan dan kirinya.

3. Gunung Sumbing

Karena letaknya yang sangat berdekatan, gunung Sumbing dan Sindoro diakumulasi sebagai gunung kembar. Berdiri gagah setinggi 3.371 mdpl, menempati 3 kabupaten sekaligus, yakni kabupaten Temanggung, Magelang dan kabupaten Wonosobo, Jawa Timur. Jalur pendakian gunung Sumbing yang difavoritkan adalah lewat desa Garung.
Saat kamu berhasil menginjakan kaki di puncak gunung Sumbing, kamu bisa menyaksikan kawah yang masih aktif. Menurut saya, gunung Sumbing dan gunung Sindoro memiliki keindahan alam yang setara, namun pendakian gunung Sumbing itu lebih menantang dibanding Sindoro. Menurutmu?.

2. Gunung Slamet


gunung slamet
Gunung Slamet via Jalan Pendaki
Dengan ketinggian puncaknya yang mencapai 3.428 mdpl, gunung ini menjadi gunung tertinggi di Jawa Tengah dan menempati posisi ke-2 di pulau Jawa. Letaknya berada di atas 5 kabupaten, yaitu kabupaten Tegal, Purbalingga, Banyumas, Brebes dan kabupaten Pemalang.

Walaupun gunung Slamet tidak mudah untuk didaki, namun predikat sebagai gunung paling tinggi di Jawa Tengah tidak pernah membuatnya sepi dari perindu ketinggian. Ketika kamu hendak mendakinya, ada 3 jalur pendakian yang bisa dipilih, yaitu jalur Kaliwadas, Baturaden dan jalur Blambangan, jalur paling populer di kalangan para pendaki gunung.

1. Gunung Semeru


gunung semeru
Gunung Semeru via Super Adventure Travel
Siapa yang tidak mengenalnya, berpredikat sebagai atap pulau Jawa, memiliki keindahan alam yang sangat memukau dan terdapat danau Ranu Kumbolo yang sangat cantik. Tidak lain dan tidak bukan ialah gunung Semeru, dengan ketinggian 3.676 mdpl.

Bila kamu ingin mengetahui tentang gunung Semeru lebih detail lagi, sebaiknya kamu membaca tulisan lainnya, berjudul info gunung Semeru dan misteri gunung Semeru. Dalam 2 tulisan itu, semua tektek bengek tentang gunung Semeru sudah saya uraikan.

Demikian adalah 7 gunung tertinggi di pulau Jawa. Selanjutnya, setelah mengetahuinya, gunung mana yang akan kamu daki terlebih dahulu?. Baca juga 10 gunung tertinggi di Indonesia.
Share:

Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Via Selabintana

via selabintana

Jalur pendakian gunung Gede Pangrango yang bisa kamu pilih ada 3 jalur, yaitu jalur Gunung Putri, Cibodas dan jalur Selabintana. Dalam tulisan ini, kita akan membahas jalur pendakian gunung Gede dan Pangrango, khususnya lewat Selabintana.


Ulasan Umum Tentang Gunung Gede-Pangrango

Perlu diketahui bahwa gunung Gede dan gunung Pangrango adalah dua gunung yang berbeda. Letaknya yang sangat dekat, membuat jalur pendakian pada ke-2 gunung ini sama percis, dan sebagian orang menyebutnya dengan nama gunung Gede Pangrango.

Keberadaan gunung Gede sudah diketahui sejak abad ke-13. Hal ini dibuktikan dengan terdapatnya sebuah naskah kuno bernama Bujangga Manik yang ditulis pada abad tersebut. Dalam naskah itu menyebutkan bahwa gunung Gede adalah tanah tertinggi di daerah Pakuan.


hulu wano na Pakuan

Sedangkan, catatan modern mengungkapkan bahwa orang yang pertama kali mendaki gunung Pangrango adalah Reinwardt, seorang pencetus kebun Raya Bogor. Pada tahun 1819, untuk pertama kalinya, ia menjamahi gunung Pangrango.

Gunung Pangrango dan gunung Gede masuk dalam kawasan Taman Nasional Gede Pangrango (TNGP) dan berdiri gagah di atas tiga kabupaten. Yaitu kabupaten Cianjur, Sukabumi dan Kabupaten Bogor.

TNGP sendiri dibentuk pada tahun 1980, merupakan salah satu Taman Nasional tertua di Indonesia. Tujuan didirikannya adalah untuk menjaga kelestarian ekosistem alam dan menjaga kehidupan flora di pegunungan Jawa Barat. Taman Nasional ini memiliki luas tanah sekitar 21.975 hektar, mencakup gunung Gede dan gunung Pangrango.


Gunung Gede

Gunung ini sangat dikenal sebagai tempat bernaungnya berbagai jenis burung. Dari 450 jenis burung yang terdapat di pulau Jawa, 251 jenis burung bertempat tinggal di atas gunung Gede. Dalam kata lain, 50% dari seluruh jenis burung di pulau Jawa, bisa kamu temui ketika menjelajahi hutan-hutan di gunung Gede. Selain itu, gunung Gede sangat kaya akan keaneka ragaman ekosistem, terdiri atas hutan subalqin, hutan submontana, montana, rawa dan savana. Ketinggiannya mencapai 2.958 mdpl.


Gunung Pangrango

Dengan ketinggian puncaknya yang mencapai 3.019, menempatkan gunung Pangrango di urutan nomor dua, setelah gunung Ciremai, dalam daftar gunung tertinggi di provinsi Jawa Barat. Puncaknya sendiri dikenal dengan sebutan puncak Mandalawangi.

Demikian adalah ulasan singkat tentang gunung Gede dan gunung Pangrango. Sekarang kita akan membahas tentang inti dari tulisan ini, yaitu untuk membahas;


Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Lewat Selabintana

Basecamp Selabintana berada pada ketinggian 960 mdpl. Ini adalah basecamp paling rendah dibanding basecamp Cibodas dan basecamp Gunung Putri. Tidak begitu diminati oleh para pendaki. Selain akan memakan waktu lebih lama, jalur ini pun dikenal;

  • Susahnya akses kendaraan umum, serta lebih jauh.
  • Jalurnya berlumpur dan dipenuhi pacet, membuat pendakian terasa lebih berat.

Namun, meskipun begitu, Selabintana merupakan tempat wisata favorit, digandrungi oleh para wisatawan Bandung dan Jakarta, baik itu anak-anak, remaja atau orang tua. Di sana, kamu bisa menikmati berbagai fasilitas wisata menarik, termasuk tempat bermain, penginapan, hotel, tempat berkemah dan air terjun.

Air terjun tersebut bernama air terjun Cibeurem, memiliki ketinggian 70 meter, percikan airnya menghasil kabut dan suasana riang. Untuk menemuinya, kamu harus melakukan perjalanan yang cukup sulit, jalanan berupa bebatuan, panjang dan licin. Namun, jalanan sulit itu setimpal dengan keindahan alam yang akan kamu saksikan saat menikmati keindahan air terjun Cibereum.

******

Sebelum melakukan pendakian di gunung Gede Pangrango, kamu harus melakukan booking tiket terlebih dahulu, baik itu secara online atau datang ke basecamp pendakian Cibodas. Setelah sampai di Selabintana, kamu akan diminta tiket yang telah kamu booking dan barang bawaanmu akan diperiksa, bila ketahuan membawa barang-barang yang dilarang, seperti odol, sampo, sabun dll, maka petugas akan mengambilnya.

Setelah urusan dengan pihak pengelola selesai, kamu bisa langsung melakukan pendakian atau berkemah terlebih dahulu di Selabinta. Berkemah pun tidak akan membuatmu rugi, karena pemandangan di sana akan sedikit menghibur perasaanmu.

Selepas pos pemeriksaan, kamu akan berjalan di track batu yang tertata rapih, menyusuri sebuah sungai dialiri air yang sangat alami dan jernih. Mulai memasuki hutan, kamu bisa mendengar nyanyian dari berbagai jenis burung dan melihat monyet-monyet yang bergelantungan dari dahan pohon yang satu ke dahan lainnya.

Baca juga: pendakian gunung Semeru via Ranu Pani

Berjalan 30 menit akan mengantarkanmu kepada menara pengamat burung. Kemudian, kamu akan sampai di pos Citingar yang berada di ketinggian 1.000 mdpl. Selanjutnya, kamu akan menyusuri track yang dipenuhi pacet, berhati-hatilah, bila perlu olesi kakimu dengan minyak cengkeh. Selain itu, track akan semakin menanjak dan licin karena jalanan berupa tanah gembur yang dilapisi dedaunan yang gugur.

Bisa dikatakan, jalur Selabintana adalah istana pacet, terdapat ratusan, bahkan ribuan pacet yang hidup di dalamnya. Sedikit saran, bila kamu sedang beristirahat, hindarilah duduk di atas pohon tumbang dan tanah lembab, karena pacet sangat suka nongkrong di ke-2 tempat tersebut. Lebih baik berdiri saja sambil melepas rasa lelah. Usahakan juga untuk memakai sepatu gunung yang menutupi mata kaki.

Kemudian kamu akan sampai di pos Citinggir Barat, berada di ketinggian 1.175 mdpl. Selepasnya, jalanan tidak banyak berubah masih berjalan di atas hamparan dedaunan yang licin. Sekitar 3 jam kemudian, jalur akan sedikit landai menuruni punggungan gunung, berbelok dari lintasan sebelumnya yang terkena longsor. Di lintasan baru, jalanan berupa bebatuan yang sengaja disusun dan gerombolan pacet perlahan-lahan mulai menghilang. Berikutnya, kamu akan sampai di pos Cigeber, berada pada ketinggian 1.300 mdpl.

Beranjak dari pos Cigeber, jalanan berupa tanah yang padat, hutan rimbun mulai terbuka, bila sebelumnya langit tertutup oleh kerimbunan pohon-pohon yang menjulang tinggi. Sekarang, kamu mulai bisa melihat birunya langit. Pinggiran track berupa jurang yang tertutup oleh rerumputan. Kemudian sampailah kita di pos Cileutik yang berada pada ketinggian 1.500 mdpl.

Selanjutnya, dari pos Cileutik, kita turun dan bertemu dengan sebuah sungai, pada sungai tersebut terdapat air terjun pendek. Setelah menyebranginya, track kembali menanjak dan pemandangan kembali berupa hutan rimbun. Jalanan berupa tanah lembab dan lembek. Berjalan sekitar 2 jam, maka kita akan sampai di pos berikutnya.

Pos tersebut berupa area tanah datar yang tidak terlalu luas, dikelilingi oleh pepohonan yang memiliki berbagai bentuk, aneh dan unik. Menimbulkan berbagai fantasi, tergantung orang yang memiliki fantasi tersebut. Menyerupai bentuk apakah pohon-pohon itu.

2 jam perjalanan dari pos tersebut kita akan sampai pada pos berikutnya, pos yang tidak terlalu luas, mungkin hanya mampu menampung 8 orang. Selanjutnya, track semakin membabi buta, menanjak nan terjal, pada beberapa lintasan, kita bisa menggunakan akar sebagai tempat berpegangan. Di depan, jalanan yang ditumbuhi rerumputan tinggi sedang menunggumu.

Baca juga: pendakian gunung Lawu via Cemoro Sewu

Kemudian sampailah kita di pos pertigaan, di sana terdapat persimpangan jalan, jalan ke arah kanan untuk menuju puncak gunung Gumuruh dan arah kiri untuk menuju Alun-Alun Surya Kencana. Tidak jauh dari persimpangan, kita sudah sampai di sebuah lapangan luas, Alun-Alun Surya Kencana dan puncak gunung Gede sudah mulai terlihat. Berjalanlah ke arah kanan, sekitar 15 menit, kamu sudah sampai di Alun-Alun Surya Kencana.

Dari Alun-Alun Surya Kencana, entah mau ke puncak gunung Gede atau ke puncak gunung Pangrango, kamu bisa mengikuti jalur pendakian gunung Gede Pangrango lewat jalur Gunung Putri, untuk pembahasan lebih lanjut mengenai puncak Pangrango, Lembah Mandalawangi, puncak gunung Gede atau Alun-Alun Surya Kencana, kamu bisa membaca tulisan yang berjudul jalur pendakian gunung Gede Pangrango lewat Cibodas.

Demikian adalah pembahasan mengenai pendakian gunung Gede Pangrango lewat jalur Selabintana, semoga bermanfaat untukmu dan selalu jaga kelestarian alam kita untuk anak cucu kita.
Share:

Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Via Cibodas

via cibodas
www.wisatahalimun.co.id

Gunung Gede dan Pangrango adalah 2 gunung populer di kalangan pendaki Indonesia, sangat digandrungi. Hal itu tergambar dari catatan statistik yang menunjukan bahwa ada, kurang lebih, 50.000 pendaki yang menjamahinya pada setiap tahun. Meskipun pendakian gunung Gede Pangrango bukanlah hal yang mudah dilakukan.

Peraturan yang diterapkan tergolong ketat, sebelum kamu melakukan pendakian di sana, kamu harus melakukan booking online terlebih dahulu, satu bulan sampai 3 hari sebelum tanggal pendakian. Jumlah pendaki pun dibatasi, hanya 600 pendaki pada setiap malamnya, 100 pendaki melalui jalur Selabintana, 200 pendaki lewat jalur Gunung Putri dan 300 di jalur Cibodas. Ditambah, setiap tahunnya, dari bulan Desember sampai bulan Maret, jalur pendakian gunung Gede Pangrango selalu ditutup.

Namun tentu saja, peraturan ini dibuat bukan asal-asalan dan bukan untuk menyulitkanmu. Peraturan ketat ini diterapkan untuk tetap menjaga kelestarian alam di sana, melindungi setiap hewan yang berhabitat di sana. Mungkin, bila peraturan dibuat tidak seketat demikian, jalur pendakian Gede Pangrango akan sesak tanpa celah dan kelestarian di sana bisa saja terancam karena kepadatan pendaki.

Nah, bila kamu sedang mengidam mendaki gunung Gede atau gunung Pangrango lewat jalur Cibodas, maka artikel ini sangat tepat untuk kamu. Sebab, dalam artikel ini kamu akan mengetahui info jalur pendakian gunung Gede Pangrango, lengkap sampai tuntas, khususnya lewat jalur pendakian Cibodas.

Sebelum membahas lebih jauh, mungkin kamu punya pertanyaan, kenapa jalur pendakian gunung Gede dan Pangrango dibahas bersamaan, padahal ke-2 gunung ini jelas berbeda?. Seperti dalam tulisan saya yang berjudul 9 gunung tertinggi di Jawa Barat menjelaskan bahwa, karena sangat berdekatan, maka jalur pendakiannya pun sama. Yaitu;


Rute Perjalanan Menuju Basecamp Cibodas

Mula-mula, kita akan membahas rute perjalanan menuju basecamp Cibodas terlebih dahulu, hal ini penting, tanpa mengetahuinya, mana mungkin kita bisa melakukan pendakian ke sana. Basecamp ini berada pada ketinggian 1.425 mdpl.

Untuk menemukannya, kamu bisa menggunakan bis atau angkutan umum lainnya dengan jurusan Jakarta-Bandung, atau sebaliknya, bila kamu datang dari arah Bandung. Kemudian turunlah di pertigaan Cibodas, dilanjut dengan menggunakan angkutan umum menuju Kebun Raya Cibodas. Di sana kamu bisa melihat tempat parkir luas, jajaran pedagang yang menjajalkan oleh-oleh dan makanan, dan area berkemah yang terletak di dekat kantor Taman Nasional.

Sajian suasana alam sudah mulai terasa, menenangkan dan sejuk, khas rimbunnya pohon di hutan tropis. Namun sayang, kesejukan hutan itu harus berkurang sebab keberadaan lapangan golf yang terbentang hingga arah puncak gunung Pangrango. Membuatnya terlihat gundul dan panas menyengat.


Jalur Pendakian Gunung Pangrango Lewat Jalur Cibodas

Saat di basecamp Cibodas, kamu akan diminta agar menunjukan surat-surat perizinan mendaki dan barang bawaanmu. Bila ketahuan membawa barang-barang dilarang, seperti radio, pisau, odol, sabun, sampo dll, maka barang-barang itu harus kamu serahkan kepada petugas. Begitupun saat keluar dari taman nasional, kamu akan diperiksa lagi, mewajibkanmu memperlihatkan sampah bekas pendakian.

Selepas basecamp, kita akan mendapat sambutan dari jalan setapak berupa bebatuan, pemandangan berupa rimbunnya hutan tropis, diiringi dengan kicauan burung yang silih bergumam dan suara monyet yang seakaan keroncongan meminta makan. Setelah lepas dari kerimbunan hutan, berjalan sekitar 1,5 km, sampailah kita di sebuah telaga bernama Telaga Biru.

Telaga Biru sendiri merupakan sebuah danau yang cukup indah, sayang bila kamu tidak menikmatinya, warna danaunya bisa berubah-ubah karena ulah tanaman Ganggang yang hidup di dasar danau. Telaga ini berada di ketinggian 1.500 mdpl. Untuk melewatinya, kita harus berjalan dengan hati-hati di atas jembatan kayu yang sudah mulai rusak.

Jembatan kayu sepanjang, kurang lebih, 1 km itu akan mengantarkan kita kepada pos Rawa Gayang Agung yang berada di ketinggian 1.600 mdpl. Kemudian setelah berhasil menyebrangi jembatan, track pendakian kembali berupa bebatuan, hingga akhirnya kita sampai di Pos Panyancangan Kuda. Sebuah pos yang berada di ketinggian 1.628 mdpl.

Saat berada di pos Panyancangan Kuda, kamu bisa menemukan sebuah bangunan lengkap dengan atap, menjadikannya tempat favorit bagi para pendaki untuk berlindung dari hujan dan teriknya matahari. Mungkin kamu akan melihat pendaki lain yang mendirikan tenda di dalam bangunan tersebut, menurutku mereka egois, karena dengan mendirikan tenda, tempat bernaung itu akan semakin sempit, menghalangi pendaki lain untuk ikut berlindung.

Di pos ini juga terdapat pertigaan, jalan persimpangan. Jalan ke arah kanan adalah jalan menuju air terjun Cibereum dan jalan lurus adalah jalan untuk melanjutkan perjalanan ke puncak Pangrango. Bila kamu sedang tidak terburu-buru, sempatkanlah untuk menikmati kegagahan alam di air terjun Cibereum.

Untuk memudahkanmu berjalan sampai di air terjun, lebih baik simpan saja carrier dan barang bawaanmu di pos, saling bergantian untuk berjaga barang. Menyusuri track berbatu, sedikit menurun dan terdapat banyak genangan air, sekitar 30 menit, kamu akan sampai di air terjun Cibeurem. Sebuah air terjun yang terdiri dari 3 curug. Yaitu, curug Cigundul, Ciwalen dan curug Cidendeng, berada di ketinggian 1.675 mdpl.

Setelah puas bermain dengan percikan air di air terjun, mari kita lanjutkan perjalanan ini. Berawal dari pertigaan, jalanan mulai memperlihatkan sisi keangkuhannya, berupa jalur berbatu yang terjal, mulai menanjak dan berliku. Gemuruh dari air terjun masih terdengar jelas di sini, membuat kita merasa kecil di hadapan ciptaan tuhan yang lainnya. Mengajarkan kita untuk tidak bersikap sombong.

Bila kamu melewati jalanan ini pada sore atau pagi hari, suara-suara indah yang diperdengarkan oleh nyanyian berbagai jenis burung bisa kamu nikmati. Setelah sampai di ketinggian 1.820 mdpl, maka kita sampai di Pos Batu Kukus. Sebuah tempat dengan bangunan sederhana untuk sekedar beristirahat sambil melepas lelah. Dahulu, bangunan ini memiliki atap yang disangga oleh sebatang kayu besar di tengahnya. Sekarang?, entah atapnya sudah ke mana.

Setelah lelah mulai redup dari pernafasan dan melanjutkan perjalanan. Jalanan kembali menanjak, namun berubah menjadi tanah yang terlihat alami. Kemudian kadar tanjakan menurun drastis, jalur mulai landai dan bonus-bonus turunan sering ditemui, memudahkan kita untuk sampai di pos Pondok Pemandangan yang berada di ketinggian 2.150 mdpl.

Selepas pos ini, kita akan dihadapkan dengan lintasan ekstrim, berupa sebuah lereng curam, berbahaya, licin dan sempit, di bawahnya mengalir air panas yang suhunya mencapai 70°C. Hati-hatilah saat melintasinya. Lebih baik tidak terburu-buru, menunggu, saat ada pendaki lain yang datang dari arah berlawanan, takut tersenggol, terpeleset dan terjadi hal fatal yang tidak diinginkan.

Meskipun banyak pendaki yang berhenti untuk menghangatkan badan di atas lereng tersebut, namun lebih baik kita tidak mengikuti tingkah mereka, karena hal itu bisa menghalangi pendaki lain yang hendak melintas. Tidak lupa, usahakan untuk mengenakan sepatu, karena bila kamu memakai sendal, suhu panas dari air tersebut akan terasa di kulit kaki, seolah menyimpan kaki kita di atas air yang mendidih.

Pada saat musim pendakian, lintasan ekstrim ini akan padat dan mengantri. Sambil menunggu antrian, saya sarankan untuk beristirahat di pos Pondok Pemandangan terlebih dahulu.

Setelah meninggalkan lintasan panas tersebut, dengan berjalan beberapa saat, kita akan sampai di Pos Kandang Batu yang berada di ketinggian 2.220 mdpl. Di pos tersebut terdapat sebuah sungai yang dialiri oleh air hangat. Apa yang bisa kamu lakukan dengan sungai tersebut?.

Tentu saja mandi, menghangatkan tubuh, membantu melancarkan peredaran darah dan merefleksi tubuh, seakan lelah menguap seketika. Tubuh kembali segar. Namun jangan mencemari air sungai tersebut dengan mandi menggunakan sampo dan sabun, karena banyak pendaki lain dan hewan di sana yang menggantungkan kebutuhan air di sungai ini.

Setelah mandi di pemandian air panas, selepas pos Kandang Batu, perjalanan ini akan dihadang oleh sebuah sungai. Bila mendaki di musim hujan, alirannya akan deras dan membuat kita harus berhati-hati saat melewatinya, dan bila mendaki di musim kemarau, kamu bisa meloncati batu-batu yang timbul dari dalam sungai. Tetap hati-hati, jangan sampai salah memilih pijakan.

Kemudian kita akan melewati sebuah area tanah datar yang cukup luas, cukup untuk mendirikan beberapa tenda. Lalu, pada jalanan berikutnya, kita akan kembali mendengar suara gemuruh air terjun yang terlihat di bawah jalur pendakian. Masih di sekitar air terjun, kamu akan menghadapi lintasan sempit dan terjal, sistem mengantri masih diterapkan pada lintasan ini. Setelahnya, jalur akan kembali landai dan bonus-bonus turunan sudah menunggumu di depan. Hingga akhirnya, kamu sampai di Pos Kandang Badak yang berada di ketinggian 2.395 mdpl.

Pos Kandang Badak adalah tempat paling ideal untuk mengisi kembali persediaan air. Karena setelahnya, kamu akan kesusahan menemukan sumber air. Pos ini juga merupakan pos terakhir, sebelum kamu manapaki puncak gunung Pangrango

Bisa dibilang, perjalanan di antara Kandang Badak sampai puncak Pangrango adalah perjalanan sesungguhnya, sadis dan menyiksa, melelahkan dan menanjak, track yang akan menguji persiapan fisik dan mentalmu, ditambah suhu udara akan menurun. Dalam perjalanan, kamu akan menemukan persimpangan, arah kiri untuk puncak gunung Gede dan arah kanan menuju puncak gunung Pangrango.

Kurang lebih, dengan berjalan 3 jam dan berjarak 3 km, dengan melewati hutan yang sangat lebat, kamu sudah sampai di puncak gunung Pangrango.


Puncak Gunung Pangrango atau Puncak Mandalawangi (3.019 mdpl)

Puncak Pangrango sendiri merupakan sebuah area tanah datar yang luas, terdapat sebuah tugu dan bangunan kayu yang sudah rusak, di sela rimbunnya pepohonan yang mengelilingi, kamu bisa mengintip pemandangan gunung Gede dan asap kawahnya yang menyembul.


Lembah Mandalawangi (2.994 mdpl)

Siapa yang tak kenal dengan lembah Mandalawangi, sebuah tempat favorit bagi seorang pecinta alam yang meninggal di puncak Mahameru, yaitu mendiang Soe Hok Gie. Sebuah puisi Soe Hok Gie tentang lembah Mandalawangi menggambarkan keindahannya, berbunyi;


Malam itu ketika dingin dan kebisuan menjelimuti Mandalawangi, kau datang kembali dan bitjara padaku tentang kehampaan semua

Untuk menuju lembah Mandalawangi, dari puncak Pangrango, kamu bisa mengambil track yang berada di sebelah kiri atau arah barat. Jalanannya menurun. Setibanya di sana, kamu akan disambut oleh hamparan bunga Edelweis yang sangat merona. Sebab, Mandalawangi adalah salah satu tempat dari 7 tempat hamparan bunga Edelweis.

Sesekali, sebagian pendaki mendirikan tenda dan bermalam di sini. Sesekali juga, tempat ini adalah tempat yang sangat indah untuk menikmati sunset.


Puncak Gunung Gede (2.958 mdpl)

Dari persimpangan yang telah disebutkan di atas, untuk menuju puncak gunung Gede, kamu harus memilih jalan sebelah kiri. Setelah itu, kamu akan berjalan di punggungan gunung yang terjal, dalam perjalanan, sebuah tanjakan sadis yang bernama tanjakan Setan sudah menunggumu, untuk melewatinya, kamu bisa mengandalkan tali baja yang sudah disiapkan.

Puncak gunung Gede merupakan tempat yang dingin, dipenuhi dengan hembusan angin kencang dan udara lembab, pakailah jaket setebal mungkin. Dalam udara yang sangat dingin, bagi kamu yang belum mengisi perut, rentan sekali sakit. Usahakanlah makan terlebih dahulu sebelum sampai di puncak gunung Gede.

Berbeda dengan puncak Pangrango yang meruncing sempurna, puncak gunung Gede terlihat memanjang. Di sana, kamu bisa menikmati sajian berupa pemandangan kawah gunung Gede yang terdiri dari kawah Wadon dan kawah Ratu. Sesekali, bau menyengat belerang akan menusuk hidungmu. Selain itu, di tebing bibir kawah, hidup sekumpulan bunga Edelweis yang sangat indah.

Alun-Alun Surya Kencana

Bila gunung Pangrango punya Lembah Mandalawangi, gunung Gede pun tak mau kalah, dia punya Alun-Alun Surya Kencana. Sebuah tempat yang dipenuhi dengan bunga-bunga Edelweis, berlatar belakang pemandangan gunung Gemuruh, terdapat tempat luas untuk mendirikan tenda dan di sana, kamu bisa menemukan sumber air yang sangat jernih. Mungkin sejernih cintaku padamu beb.

Demikian adalah informasi jalur pendakian gunung Gede Pangrango lewat jalur Cibodas yang bisa disampaikan oleh penulis lugu dan sederhana ini. Semoga bermanfaat buat kamu yah.
Share:

Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Via Gunung Putri

via gunung putri
https://wisatahalimun.co.id

Gunung Gede dan Pangrango, merupakan 2 gunung yang masuk dalam barisan 9 gunung tertinggi di Jawa Barat dan menjadi gunung paling favorit di provinsi tersebut. Sebut saja, Alun-Alun Surya Kencana yang berada di gunung Gede dan Lembah Mandalawangi di gunung Pangrango, 2 tempat indah itu menjadi dari bagian banyaknya daya magnet kuat yang menggerakan pendaki untuk datang menjamahinya.



Dalam buku catatan pihak pengelola, tercatat bahwa ,rata-rata, pada setiap tahunnya, mereka kedatangan tamu sebanyak 50.000 pendaki gunung. Bukan rahasia, kalau ke-2 gunung ini tidak pernah sepi dari para perindu ketinggian.

Baca juga: jalur pendakian gunung Semeru

Nah, dalam tulisan kali ini, kamu akan mengetahui informasi tentang jalur pendakian gunung Gede Pangrango, khususnya lewat jalur pendakian Gunung Putri. Langsung di bawah ini.




Rute Menuju Basecamp Gunung Putri

Basecamp Gunung Putri berada di dekat basecamp Cibodas. Dia terletak di antara pasar Cipanas dan istana Cipanas. Seandainya kamu datang dari Jakarta, maka kamu bisa menggunakan bis jurusan Cianjur atau Bandung, kemudian turun di pasar, sekaligus terminal Cipanas. Lalu naiklah angkot menuju Gunung Putri.

Saya ingatkan, sebelum melakukan pendakian di gunung Pangrango, kamu harus membooking tiket masuk terlebih dahulu, secara online, dalam tenggang waktu 3 hari sampai 1 bulan sebelum tanggal pendakian. Kamu bisa membookingnya di sini.


Jalur Pendakian Gunung Pangrango Lewat Gunung Putri

Basecamp Gunung Putri sendiri berada pada ketinggian 1.450 mdpl. Jalur ini dikenal lebih terjal dibanding dengan jalur Cibodas, namun kamu akan menghemat waktu, jarak tempuhnya lebih sebentar, ditambah kamu bisa mengunjungi Alun-Alun Surya Kencana terlebih dahulu sebelum sampai di puncak gunung Gede dan Pangrango.

Sebelum melakukan pendakian, di basecamp, kamu akan diperiksa oleh petugas, apakah kamu membawa barang-barang terlarang, termasuk odol, sampo, sabun dll, atau tidak. Bila kedapatan membawanya, kamu harus menyerahkannya kepada petugas.

Begitupun saat hendak keluar dari taman nasional, kamu diperiksa lagi, wajib memperlihatkan sampah bekas pendakian rombonganmu. Bila kedapatan tidak membawa turun sampah. Hukumannya?, kamu harus naik lagi membawa sampah yang ditinggalkan. Berat juga, kan?. Peraturan tersebut dibuat untuk membiasakan para pendaki agar selalu membawa turun sampahnya.

Awal pendakian, kamu akan mendapatkan sambutan selamat datang dari jalanan setapak berupa bebatuan dan pemandangan luas nan indah berupa ladang kebun penduduk sekitar. Kemudian akan bertemu dengan sungai dan menyebranginya. Selepas sungai, persiapkan pernafasanmu, jalanan mulai menanjak, di sana terdapat pipa air minum yang disalurkan ke rumah-rumah penduduk lereng gunung Pangrango. Untuk mengisi persediaan air, kita bisa mengandalkan saluran pipa yang bolong.

Baca juga: jalur pendakian gunung Rinjani

Sekitar 60 menit dari pipa air, kamu akan sampai di pos Tanah Merah, berupa sebuah bangunan tua yang dahulu digunakan sebagai kantor Taman Nasional. Namanya pun bangunan tua, beberapa dinding kayunya sudah hilang dan lantainya pun sudah sedikit bolong-bolong. Tapi masih ber-atap, kamu bisa menggunakannya sebagai tempat berteduh bila sedang hujan. Pos ini berada di ketinggian 1.850 mdpl.

Lepas dari pos Tanah Merah, track terjal semakin sadis nan menanjak. Kita masuk ke dalam rimbunnya hutan yang lebat, menghasilkan suasana tenang dan hening, sekaligus sedikit menguji nyali. Setelah berjalan sekitar 1,5 jam, maka kamu sudah sampai di pos Legok Lenca, berada di ketinggian 2.150 mdpl.

Selanjutnya, jalur semakin menyiksa lutut, berupa jalanan tanah ditutup debu. Bila mendaki di musim hujan, sudah dipastikan, jalanan akan berubah menjadi track lumpur yang licin. Pada beberapa lintasan, jalur terasa sempit, saat ada pendaki lain yang datang dari arah berlawanan, sebaiknya kamu tidak memaksakan, alias menunggu terlebih dahulu.

Berjalan sekitar 180 menit, kamu sudah sampai di pos Buntut Lutung yang berada pada ketinggian 2.300 mdpl. Sebuah pos yang menyediakan area tanah datar yang cukup luas, kamu bisa beristirahat di sini, sempatkanlah menyeduh kopi sebentar, menikmati suasana tenang di dalam hutan. Tapi, kebanyakan para pendaki tidak mendirikan tenda di sini, mereka lebih senang bersusah payah dahulu, sebelum akhirnya bermalam di Alun-Alun Surya Kencana.

Sementara, untuk mencapai lapangan Surya Kencana, kita masih harus melewati 2 pos lagi. Yaitu, pos Lawang Seketeng, berada di ketinggian 2.500 mdpl, dengan perjalanan sedikit terjal dan akan menguras tenaga, dan pos Maleber, di ketinggian 2.625 mdpl.

Pos Maleber sendiri menyediakan sebuah bangunan untuk sekedar beristirahat dan berteduh dari hujan atau terik matahari. Sebab, bangunan ini masih memiliki atap yang disangga oleh sebatang kayu berbentuk bulat. Selepas bangunan ini, Alun-Alun Surya Kencana sudah menunggumu di ujung jalan pendakian.

Jalanan menuju Surya Kencana sudah mulai landai, mengikuti sungai kecil di arah kanan yang berada di tengah-tengah lapangan yang sangat luas, mungkin 4 kali lebih luas dari stadion GBK.

Bila kita mendaki lewat jalur Selabintana, maka kita akan datang dari arah barat lapangan tersebut, bila lewat Cibodas, kita harus melewati puncak Gede terlebih dahulu. Sementara, bila memakai jalur Gunung Putri, maka kita akan sampai di sebelah timur lapangan.

Dari Surya Kencana, kita menuju puncak gunung Gede dengan melewati jalanan terjal berbatu dan ditumbuhi Edelweis di pinggiran track. Bila cuaca sedang cerah, di puncak gunung Gede, kita bisa menyaksikan pemandangan indah beruapa kawah gunung Gede, puncak Pangrango dan Surya Kencana dari atas. Perfecto!



Demikian adalah informasi jalur pendakian gunung Gede Pangrango via Gunung Putri yang bisa saya sampaikan. Bila ingin tahu tentang penjelasan puncak gunung Pangrango, Lembah Mandalawangi, puncak gunung Gede dan Alun-Alun Surya Kencana dengan detail, kamu bisa membacanya dalam artikel yang berjudul jalur pendakian gunung Gede Pangrango via Cbodas.
Share:

9 Mitos dan Misteri Gunung Merapi yang Sangat Angker

angkernya pake banget

Gunung Merapi, pendaki gunung mana yang tidak kenal dengannya?, gunung dengan ketinggian 2.930 mdpl ini sangat terkenal. Entah karena dia sangat rajin ber-erupsi atau banyaknya kisah mistis yang pernah dialami para pendaki saat menjamahinya, gunung ini amat kental akan hal-hal sakral. Bahkan, sebagian penduduk di sekitarnya percaya bahwa gunung Merapi adalah sebuah kerajaan yang diduduki oleh bangsa makhluk halus.



Dalam tulisan yang sedang kamu amati sekarang, kita akan membahas tentang misteri-misteri yang ada di gunung Merapi, serta mengetahui tempat-tempat angker yang terletak di sekitar lereng gunung sampai puncaknya. Bila kamu sedang membaca tulisan ini pada malam hari, lebih baik tunggu besok pagi. Kalau misal tidak sabar, ya sudah langsung di bawah sini guys.


9 Misteri Gunung Merapi

Keberadaan Kerajaan Merapi



Di gunung Merapi terdapat sebuah keraton yang dihuni oleh bangsa makhluk halus, dipercaya sudah berdiri dari jaman kerajaan Majapahit. Keraton tersebut dinamai keraton Merapi. Legenda menceritakan bahwa dahulu, kerajaan Merapi pernah membantu kerajaan Majapahit saat menghadapi peperangan melawan kerajaan Pajang. Kerajaan Merapi meletuskan gunung Merapi untuk melenyapkan seluruh penduduk kerajaan Pajang. Hingga saat ini, keraton Merapi masih berdiri megah, lengkap dengan segala aktifitas sebuah kerajaan.

Untuk mengenang jasa-jasa yang telah dilakukan kerajaan Merapi di masa lampau, pada setiap tahunnya, penduduk sekitar selalu melaksanakan ritual atau upacara dalam bentuk tradisi keagamaan tanah Jawa. Salah satunya adalah ritual Selamatan Labuhan yang dilaksanakan secara rutin pada setiap tanggal 30 Rajab, bertepatan dengan tanggal kelahiran Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Dalam sebuah cerita yang pernah saya baca di media sosial, seorang pendaki menulis dan mengaku pernah melihat bentuk kehidupan lain di sekitar Pasar Bubrah. Dia melihat banyak sekali orang-orang mengenakan pakaian khas abdi dalem yang sedang menjaga kawasan di sana, seakan mereka sedang menjaga sebuah kerajaan.

Misteri Pasar Bubrah

Pasar Bubrah berada di bawah puncak, berupa sebuah kawasan datar yang diisi oleh bebatuan yang berantakan dan hamparan pasir, banyak penduduk dan pendaki yang pernah melintasinya berpendapat bahwa kawasan Pasar Bubrah sangat kental akan suasana mistis. Dalam pandangan ghaib, kawasan ini merupakan sebuah pasar, lengkap dengan aktifitas jual-beli, batu-batu yang tergeletak di sana adalah meja untuk menjajalkan barang dagangan para penjual, tentu saja penjualnya bukan kita 'manusia'.

Para penduduk sekitar selalu memberikan peringatan, agar setiap pendaki yang sedang melintasinya, hendaknya menjaga ucapan dan tingkah laku, hendaknya berperilaku sopan. Sebuah kepercayaan mengungkapkan bahwa bila kita berperilaku sembarangan, maka makhluk ghaib penghuni kawasan tersebut tidak akan segan-segan untuk mencelakai, bahkan membawa manusia ke alam mereka.

Dalam beberapa blog, terdapat serangkaian cerita tentang seorang pendaki yang pernah menyaksikan atau sekedar mendengar suara aneh di kawasan pasar bubrah. Mereka berujar pernah mendengar keramaian, layaknya berada di sebuah pasar saat melintasi kawasan pasar Bubrah tersebut. Selain itu, terdengar juga suara gamelan Jawa, seolah sebuah pasar di atas gunung yang dihiasi pertunjukan gamelan khas Jawa. Suara-suara aneh tersebut sering dialami oleh pendaki saat malam hari dan ketika angin berhembus dengan kencang.

Baca juga: 9 misteri gunung Lawu

Kehadiran Nyai Gadung Melati di Gunung Wutoh Sebagai Pimpinan Pasukan Keraton Merapi

Tempat lain yang dipercaya memiliki suasana angker adalah gunung Wutoh yang berada di dekat gunung Merapi. Tempat ini diyakini sebagai gerbang kerajaan Merapi yang berpusat di kawah puncaknya. Layaknya sebuah gerbang kerajaan pada umumnya, gerbang di gunung Wutoh dijaga ketat oleh jin sakti yang bernama Nyai Gadung Melati.

Kemudian, siapakah sebenarnya sosok Nyai Gadung Melati?. Menurut penuturan penduduk sekitar, dia adalah sosok perempuan yang berperan sebagai pimpinan pasukan kerajaan Merapi, mengemban tugas untuk selalu melindungi kerajaan dan menjaga hewan-hewan yang hidup di kawasan gunung Merapi. Bila gunung Merapi akan meletus, dia selalu mengingatkan penduduk yang bertempat tinggal di lereng gunung, dengan menggunakan pakaian berwarna hijau daun melati, dia masuk dalam mimpi para penduduk.

9  Tokoh Kerajaan Merapi

Beberapa tokoh sakti yang dimiliki kerajaan Merapi sudah sangat dikenal oleh para penduduk lereng gunung Merapi. Di bawah ini adalah beberapa tokoh yang merupakan bagian dari kerajaan Keraton Merapi.

1. Eyang Merapi

Sosoknya merupakan seorang pemimpin tertinggi atau seorang raja di kerajaan Merapi.

2. Eyang Sapu Jagad

Dia adalah sosok yang menjaga kawah merapi, kepercayaan menyebutnya sebagai pengambil keputusan kapan gunung Merapi akan meletus. Eyang Sapu Jagad memiliki dua panglima, yaitu Grinjing Kawat dan Grinjing Wesi.

3. Eyang Megantara

Dia merupakan penjaga kawasan puncak Merapi, mengemban tugas untuk mengatur cuaca di sana dan mengawasi beberapa kawasan di sekitar gunung Merapi.


4. Nyi Gadung Melati

Pembahasannya seperti yang sudah disampaikan di atas. Dia adalah sosok yang bertanggung jawab atas kesuburan hutan Merapi dan sebagai penjaga gerbang kerajaan.

5. Eyang Antaboga

Tugas yang diembannya adalah mejaga keseimbangan gunung Merapi, berupaya agar gunung ini tidak menyusut, tenggelam ke dalam tanah.

6. Kyai Petruk

Dia mengemban tugas untuk memastikan keselamatan bagi penduduk sekitar gunung Merapi. Dia bertugas untuk memberi peringatan kepada penduduk bila Merapi hendak meletus, agar para penduduk bisa pergi menyelamatkan diri.

7. Kyai Sapu Angin

Dia adalah sosok yang mengemban tugas untuk mengatur arah angin dan menjadi salah satu pimpinan di dunia makhluk ghaib.

8. Kyai Wola Wali

Dia merupakan sosok yang bertempat tinggal di keraton Merapi, dia bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapihan keraton.

9. Karta Dimejo

Selain sosok komandan pasukan, dia adalah penjaga hewan-hewan di gunung Merapi. Dia pun sering turun ke permukiman warga sekitar untuk memberi peringatan sebelum terjadinya letusan.

Baca juga: 12 misteri gunung Salak

Sering Terdengar Suara Tangisan di Bungker Kaliadem

Untuk sampai di tempat yang dimaksud, kamu tidak harus bersusah payah mendaki gunung Merapi, cukup mengikuti lava tour Merapi yang berada di kawasan Kaliurang. Saat di tengah perjalanan, mobil Jeep yang kamu tunggangi akan berhenti di desa Kaliadem. Di sana, kamu dapat menyaksikan pemandangan desa yang porak poranda oleh tragedi letusan dahsyat gunung Merapi yang terjadi pada tahun 2010, di tengah-tengah lapangan pasir kering, berdebu dan tandus, terdapat sebuah bungker bawah tanah yang dahulu digunakan sebagai tempat berlindung dari aliran lahar panas.

Kisahnya, dahulu bungker ini dibuat untuk digunakan sebagai tempat berlindung jika suatu saat lahar panas mengalir turun dari gunung Merapi. Namun, saat benar kejadian, lahar mengalir turun, ternyata maut tidak bisa dihindari, dua orang meninggal saat berlindung di dalam bungker. Membuat suasana di bungker tersebut seperti kuburan, sunyi dan suram.

Pada tahun 2014, seorang wisatawan mengikuti lava tour Merapi, perlahan mendekati bungker, menuruni tangga menuju pintu besi, membuka pintu dan memperhatikan seisi bungker, ternyata hanya sebuah ruangan gelap, seluas kelas sekolahan, berbentuk setengah bulat, di tengahnya terdapat batu tak berbentuk bekas lahar panas yang telah mendingin. Setelah puas menyaksikan apa yang telah dilihatnya, dia menutup pintu besi dengan perlahan, hendak melanjutkan perjalananya. Namun tak disangka, baru menjauh satu langkah dari bungker tersebut, dia mendengar tangisan perempuan yang bersumber dari dalam bungker.

Misteri Puncak Garuda

Pada bulan Mei tahun 2015, kita semua dikejutkan oleh tragedi meninggalnya Erri Yunanto yang terjatuh ke kawah Merapi. Saat kejadian, mendiang hendak berfoto selfie di atas batu, namun naas, dia tergelincir kemudian terjatuh ke dalam kawah. Peristiwa tersebut mencuatkan kehebohan, banyak orang berpendapat bahwa batu yang dipijak Erri saat itu mirip dengan batu besar yang menjulang, bernama puncak Garuda. Batu yang sudah menghilang sejak tahun 2010 akibat letusan gunung Merapi. Pertanyaannya, apakah batu yang dipijak oleh almarhum benar-benar puncak Garuda yang telah hilang?. Entahlah


Batu itu menurut saya aneh sekali. Saya amati, bentuknya mirip sekali dengan batu garuda yang sudah lama hilang. Saya sendiri ndak tahu sejak kapan ada batu itu,” ungkap Triyono, warga setempat seperti dilansir jpnn.com

Penampakan Awan Berbentuk Wajah Mbah Petruk di Tahun 2010


penampakan mbah petruk
http://www.misterifaktadanfenomena.com

Konon, bila mbah Petruk menampakan diri, maka gunung Merapi akan meletus. Hal ini benar-benar terjadi pada tahun 2010. Sebelum terjadinya letusan dahsyat Merapi, seorang warga Magelang melihat dan berhasil memotret awan aneh yang menyerupai penampakan mbah Petruk. Setelah beberapa saat kemudian, terjadilah letusan dahsyat gunung Merapi. Percaya atau tidak, ini jelas sudah terjadi.

Sebarisan Tempat Angker di Gunung Merapi

Ada beberapa hutan angker yang terdapat di kawasan gunung Merapi, termasuk hutan Patuk Alap-Alap, dipercaya sebagai tempat mengembalakan hewan ternak kerajaan Merapi, termasuk kuda ghaib. Hutan Blumbang, dipercaya sebagai tempat tinggal Macan Putih. Hutan Gamelan, para pendaki sering mendengar suara gamelan Jawa di sana. Hutan Bingungan, sebuah hutan dengan suasana mistis yang kadang mampu membuat linglung siapa saja yang memasukinya. Sementara, seluruh hutan yang mengelilingi gunung Merapi, memiliki hewan penunggunya masing-masing.

Penampakan Batu Alien
penampakan batu alien
http://jambi.tribunnews.com

Satu lagi, apakah kamu pernah mendengar tentang batu alien yang ada di gunung Merapi?. Saat peristiwa letusan di tahun 2010, batu-batu besar terhempas ke langit dan menerjang pemukiman penduduk sekitar, di antara banyaknya batu-batu tersebut, ada sebuah batu yang bentuknya unik, menyerupai wajah alien. Hingga kini, batu tersebut masih menjadi sebuah misteri, sekaligus menjadi daya tarik untuk para wisatawan.




Baca juga: 8 misteri gunung Slamet yang bisa membelah pulau Jawa

Demikian adalah 9 misteri gunung Merapi yang bisa saya sampaikan. Apakah kamu harus percaya dengan tulisan di atas?, itu adalah hakmu. Namun satu hal yang pasti, jagalah perilaku kita saat mendaki gunung manapun, saya adalah orang yang percaya bahwa saat mendaki gunung, seolah kita sedang bertamu kepada makhluk-makhluk yang berada di sana. Tidak mengganggu dan selalu bersikap seperti manusia yang terhormat.
Share:

Search This Blog

Powered by Blogger.

<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> <script>      (adsbygoo...

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.