https://wisatahalimun.co.id |
Gunung Gede dan Pangrango, merupakan 2 gunung yang masuk dalam barisan 9 gunung tertinggi di Jawa Barat dan menjadi gunung paling favorit di provinsi tersebut. Sebut saja, Alun-Alun Surya Kencana yang berada di gunung Gede dan Lembah Mandalawangi di gunung Pangrango, 2 tempat indah itu menjadi dari bagian banyaknya daya magnet kuat yang menggerakan pendaki untuk datang menjamahinya.
Dalam buku catatan pihak pengelola, tercatat bahwa ,rata-rata, pada setiap tahunnya, mereka kedatangan tamu sebanyak 50.000 pendaki gunung. Bukan rahasia, kalau ke-2 gunung ini tidak pernah sepi dari para perindu ketinggian.
Baca juga: jalur pendakian gunung Semeru
Nah, dalam tulisan kali ini, kamu akan mengetahui informasi tentang jalur pendakian gunung Gede Pangrango, khususnya lewat jalur pendakian Gunung Putri. Langsung di bawah ini.
Rute Menuju Basecamp Gunung Putri
Basecamp Gunung Putri berada di dekat basecamp Cibodas. Dia terletak di antara pasar Cipanas dan istana Cipanas. Seandainya kamu datang dari Jakarta, maka kamu bisa menggunakan bis jurusan Cianjur atau Bandung, kemudian turun di pasar, sekaligus terminal Cipanas. Lalu naiklah angkot menuju Gunung Putri.
Saya ingatkan, sebelum melakukan pendakian di gunung Pangrango, kamu harus membooking tiket masuk terlebih dahulu, secara online, dalam tenggang waktu 3 hari sampai 1 bulan sebelum tanggal pendakian. Kamu bisa membookingnya di sini.
Jalur Pendakian Gunung Pangrango Lewat Gunung Putri
Basecamp Gunung Putri sendiri berada pada ketinggian 1.450 mdpl. Jalur ini dikenal lebih terjal dibanding dengan jalur Cibodas, namun kamu akan menghemat waktu, jarak tempuhnya lebih sebentar, ditambah kamu bisa mengunjungi Alun-Alun Surya Kencana terlebih dahulu sebelum sampai di puncak gunung Gede dan Pangrango.
Sebelum melakukan pendakian, di basecamp, kamu akan diperiksa oleh petugas, apakah kamu membawa barang-barang terlarang, termasuk odol, sampo, sabun dll, atau tidak. Bila kedapatan membawanya, kamu harus menyerahkannya kepada petugas.
Begitupun saat hendak keluar dari taman nasional, kamu diperiksa lagi, wajib memperlihatkan sampah bekas pendakian rombonganmu. Bila kedapatan tidak membawa turun sampah. Hukumannya?, kamu harus naik lagi membawa sampah yang ditinggalkan. Berat juga, kan?. Peraturan tersebut dibuat untuk membiasakan para pendaki agar selalu membawa turun sampahnya.
Awal pendakian, kamu akan mendapatkan sambutan selamat datang dari jalanan setapak berupa bebatuan dan pemandangan luas nan indah berupa ladang kebun penduduk sekitar. Kemudian akan bertemu dengan sungai dan menyebranginya. Selepas sungai, persiapkan pernafasanmu, jalanan mulai menanjak, di sana terdapat pipa air minum yang disalurkan ke rumah-rumah penduduk lereng gunung Pangrango. Untuk mengisi persediaan air, kita bisa mengandalkan saluran pipa yang bolong.
Baca juga: jalur pendakian gunung Rinjani
Sekitar 60 menit dari pipa air, kamu akan sampai di pos Tanah Merah, berupa sebuah bangunan tua yang dahulu digunakan sebagai kantor Taman Nasional. Namanya pun bangunan tua, beberapa dinding kayunya sudah hilang dan lantainya pun sudah sedikit bolong-bolong. Tapi masih ber-atap, kamu bisa menggunakannya sebagai tempat berteduh bila sedang hujan. Pos ini berada di ketinggian 1.850 mdpl.
Lepas dari pos Tanah Merah, track terjal semakin sadis nan menanjak. Kita masuk ke dalam rimbunnya hutan yang lebat, menghasilkan suasana tenang dan hening, sekaligus sedikit menguji nyali. Setelah berjalan sekitar 1,5 jam, maka kamu sudah sampai di pos Legok Lenca, berada di ketinggian 2.150 mdpl.
Selanjutnya, jalur semakin menyiksa lutut, berupa jalanan tanah ditutup debu. Bila mendaki di musim hujan, sudah dipastikan, jalanan akan berubah menjadi track lumpur yang licin. Pada beberapa lintasan, jalur terasa sempit, saat ada pendaki lain yang datang dari arah berlawanan, sebaiknya kamu tidak memaksakan, alias menunggu terlebih dahulu.
Berjalan sekitar 180 menit, kamu sudah sampai di pos Buntut Lutung yang berada pada ketinggian 2.300 mdpl. Sebuah pos yang menyediakan area tanah datar yang cukup luas, kamu bisa beristirahat di sini, sempatkanlah menyeduh kopi sebentar, menikmati suasana tenang di dalam hutan. Tapi, kebanyakan para pendaki tidak mendirikan tenda di sini, mereka lebih senang bersusah payah dahulu, sebelum akhirnya bermalam di Alun-Alun Surya Kencana.
Sementara, untuk mencapai lapangan Surya Kencana, kita masih harus melewati 2 pos lagi. Yaitu, pos Lawang Seketeng, berada di ketinggian 2.500 mdpl, dengan perjalanan sedikit terjal dan akan menguras tenaga, dan pos Maleber, di ketinggian 2.625 mdpl.
Pos Maleber sendiri menyediakan sebuah bangunan untuk sekedar beristirahat dan berteduh dari hujan atau terik matahari. Sebab, bangunan ini masih memiliki atap yang disangga oleh sebatang kayu berbentuk bulat. Selepas bangunan ini, Alun-Alun Surya Kencana sudah menunggumu di ujung jalan pendakian.
Jalanan menuju Surya Kencana sudah mulai landai, mengikuti sungai kecil di arah kanan yang berada di tengah-tengah lapangan yang sangat luas, mungkin 4 kali lebih luas dari stadion GBK.
Bila kita mendaki lewat jalur Selabintana, maka kita akan datang dari arah barat lapangan tersebut, bila lewat Cibodas, kita harus melewati puncak Gede terlebih dahulu. Sementara, bila memakai jalur Gunung Putri, maka kita akan sampai di sebelah timur lapangan.
Dari Surya Kencana, kita menuju puncak gunung Gede dengan melewati jalanan terjal berbatu dan ditumbuhi Edelweis di pinggiran track. Bila cuaca sedang cerah, di puncak gunung Gede, kita bisa menyaksikan pemandangan indah beruapa kawah gunung Gede, puncak Pangrango dan Surya Kencana dari atas. Perfecto!
Demikian adalah informasi jalur pendakian gunung Gede Pangrango via Gunung Putri yang bisa saya sampaikan. Bila ingin tahu tentang penjelasan puncak gunung Pangrango, Lembah Mandalawangi, puncak gunung Gede dan Alun-Alun Surya Kencana dengan detail, kamu bisa membacanya dalam artikel yang berjudul jalur pendakian gunung Gede Pangrango via Cbodas.
No comments:
Post a Comment