Pendakian Gunung Tambora Via Desa Pancasila, Transpotasi dan Biaya

Gunung Tambora terletak di perbatasan antara Kabupaten Bima dan Kabupaten Dempo, Provinsi Nusa Tenggara Barat, berada di pulau Sumbawa yang merupakan bagian dari kepalauan Nusa Tenggara, semenanjung gunung Tambora (Sanggar) diapit oleh Laut Flores di sebelah utara dan Teluk Saleh di sebelah selatan.

Dahulu, gunung Tambora memiliki ketinggian 4.300 mdpl, merupakan salah satu gunung tertinggi di Indonesia. Namun sebuah letusan hebat terjadi pada tahun 1815, menyebabkan gunung Tambora harus kehilangan sebagian ketinggiannya, menjadi 2.851 mdpl, dan meninggalkan bekas letusan berupa kaldera yang sangat besar, terluas di Indonesia.

Seberapa Dahsyatkah Letusan Gunung Tambora Kala Itu?

Banyak para ahli yang mengatakan bahwa letusan gunung Tambora pada abad ke-18 merupakan letusan gunung paling dahsyat di sepanjang sejarah peradaban manusia. Dentumannya terdengar hingga pulau Sumatera, jatuhan abu vulkaniknya sampai hingga Maluku, tanah Jawa, Sulawesi dan Kalimantan. Setidaknya, letusan ini menewaskan hingga 71.000 orang. Kedahsyatannya mengubah iklim dunia, setahun penuh tanpa musim panas, mengakibatkan kematian hewan ternak dan gagal panen di belahan dunia.


Jalur Pendakian Gunung Tambora

Meskipun memiliki sejarah letusan yang amat hebat. Namun, kegagahan gunung Tambora mampu menjadi daya tarik untuk para petualang dan para pendaki dari belahan penjuru Indonesia. Setiap tahunnya, gunung Tambora tidak pernah luput dari jamahan mereka.

Untuk mencapai puncak gunung Tambora, ada 3 jalur pendakian yang bisa kamu pilih di antaranya adalah.


  • Jalur Doro Peti
  • Jalur Doro Ncanga
  • Jalur Desa Pancasila

Sementara, jalur yang paling populer adalah jalur pendakian yang dimulai dari Desa Pancasila. Sebab, medannya lebih mudah dan lebih pendek ketimbang 2 jalur lainnya. Oleh karenanya, dalam tulisan kali ini, kamu akan mengetahui informasi tentang jalur Desa Pancasila secara menyeluruh. Berikut di bawah ini.

Rute Perjalanan

Akses menuju Desa Pancasila bisa ditempuh dari Bandara Hasanudin di Bima, kamu dapat menggunakan bus, namun sangat jarang, atau lebih baik menyewa mobil. Men-charter-nya beberapa hari sebelum tanggal pendakian.

Basecamp dan Perizinan

Basecamp pendakian berada di Desa Pancasila, berada di ketinggian 600 mdpl, dikoordinir oleh Bapak Saiful Bahri. Di sana, terdapat sebuah penginapan, kamar mandi umum, warung makanan dan toko pernak-pernik oleh-oleh khas gunung Tambora, semisal gantungan, pin atau stiker.


Pendakian Gunung Tambora Via Desa Pancasila, Transpotasi dan Biaya

Basecamp - Pos 1 (1.200 mdpl)

Bila berjalan kaki, perjalanan menuju pos 1 akan menghabiskan waktu sekitar 2,5 jam. Namun, untuk menghemat waktu dan tenaga, sebaiknya kamu menggunakan jasa ojek menuju pintu rimba atau tangga beton. Tarif ojek di sini bervariasi dari Rp. 50 ribu hingga Rp. 100 ribu, tergantung kemahiranmu dalam masalah tawar-menawar. Jarak dari pintu beton menuju pos 1 tidak terlalu jauh.

Pos 1 - Pos 2 (1.280 mdpl)

Beranjak dari pos 1, perjalanan akan melintasi jalur sempit yang diapit oleh semak belukar, terkadang kita harus menebas semak untuk memperjelas jalur pendakian. Sesampainya, di pos 2, kamu dapat menemukan sumber air yang melimpah ruah, berupa aliran sungai yang sangat jernih. Oleh karenanya, pos 2 merupakan tempat ideal untuk memasak kebutuhan logistik.

Pos 2 - Pos 3 (1.600 mdpl)

Tidak jauh berbeda dari sebelumnya, perjalanan menuju pos 3 akan melintasi tanah setapak yang cukup licin di musim hujan, menurun, menyebrangi sungai dan menanjak kembali. Hutan mulai tertutup, pemandangan didominasi oleh pepohonan pakis. Terkadang, pohon-pohon yang tumbang akan menghadang petualanganmu.

Pos 3 merupakan tempat paling ideal untuk mendirikan tenda di malam pertama pendakianmu, areanya paling luas, mampu menampung 15 tenda. Namun, waspadalah pada kemunculan segerombol babi hutan. Meski hanya untuk mencari makan, tapi kalau mereka merasa terganggu, mereka bisa menghajar tenda dan barang-barangmu.

Pos 3 - Pos 4 (1.900 mdpl)

Selepas pos 3, jalur pendakian akan diapit oleh tanaman Jelatang yang berduri, berhati-hatilah karena ia dapat melukai kulitmu. Sementara, tingkat kemiringan track semakin menanjak, jaraknya yang panjang, mampu membuat kita ngos-ngosan. Mendekati pos 4, pemandangan tanaman Jelatang akan berganti menjadi pepohonan yang menjulang tinggi. Pos 4 sendiri merupakan tempat ideal untuk berteduh, sekedar menghela nafas.

Pos 4 - Pos 5 (2.080 mdpl)

Perjalanan dari pos 4 menuju pos 5 merupakan perjalanan terpendek dari yang lainnya, sekitar 30 menit. Pos 5 sendiri memiliki area yang cukup terbuka, dari sini puncak gunung Tambora sudah terlihat di kejauhan. 30 meter dari pos 5, kamu dapat menemukan aliran sungai yang bisa dimanfaatkan untuk mengisi kembali perbekalan minum, dan ini merupakan sumber air terakhir.

Pos 5 - Kaldera Besar Gunung Tambora

Beranjak dari pos 5, perjalanan selanjutnya adalah menuju bibir kaldera gunung Tambora, pemandangan berupa tanaman perdu, rerumputan dan pohon cemara. selanjutnya kamu akan sampai di Cemoro Tunggal, area yang luas untuk mendirikan tenda, di sana juga terdapat sebuah makam atau monumen in momeriam.

Setelah melewati Cemoro Tunggal, kemiringan track akan lebih sadis, lebih menanjak, lebih susah untuk dilewati. Medan tanah setapak berganti menjadi medan bebetuan yang berpasir, khas gunung berapi lainnya, cukup menguras tenaga. Track berpasir ini akan mengantarkanmu hingga bibir kaldera gunung Tambora yang berukuran besar.

Kaldera - Puncak Gunung Tambora (2.850 mdpl)

Selepas kaldera, track masih berupa pasir padat bercampur batu, kemiringannya pun masih cukup sadis. Setelah bergelut selama 20 menit, maka kamu akan sampai di puncak gunung Tambora.


Puncak Gunung Tambora

Sesampainya di puncak gunung Tambora, maka pemandangan indah akan segera menyambutmu, berupa hamparan pulau Satonda, pulau Moyo dan besarnya kaldera gunung Tambora, sangat mengagumkan. Terlebih saat menyaksikan sunset di pagi yang cerah, warna jingga matahari akan membalut pemandangan gunung Agung dan gunung Rinjani di sebelah barat.

Baca juga;


Estimasi Waktu Pendakian Gunung Tambora

Basecamp - Pintu rimba: 45 menit (naik ojek)
Pintu rimba - Pos 1: 40 menit
Pos 1 - Pos 2: 1,5 jam
Pos 2 - Pos 3: 2 jam
Pos 3 - Pos 4: 1 jam
Pos 4 - Pos 5: 30 menit
Pos 5 - Kaldera: 2,5 jam
Kaldera - Puncak: 20 menit

Tips Pendakian Gunung Tambora Via Desa Pancasila

  • Usahakan untuk melakukan pendakian di musim kemarau, saat musim hujan, kesulitan jalur akan bertambah beberapa kali-lipat
  • Kawasan dari pos 3 hingga pos 5 adalah habitat babi hutan. Kemasilah barang bawaan sebaik mungkin, segera bersihkan setelah selesai makan dan bila hendak menyimpan barang bawaan di pos 5, sebaiknya rapikan dan gantung di atas pohon
  • Kenakan pakaian lapangan, baju dan celana panjang, serta kaos tangan, saat melakukan perjalanan menuju pos 4, karena jalur diapit oleh tanaman jelatang yang berduri
  • Pemandangan sunset dan sunrise di puncak gunung Tambora sama-sama indah, kamu dapat melakukan summit atack di pagi dan sore hari
  • Saat menikmati pemandangan kaldera dari bibirnya, sebaiknya tidak terlalu dekat karena rongga di bibir kaldera mudah keropos
  • Sumber air yang bisa dimanfaatkan untuk mengisi kebutuhan minum berada di pos 2 dan pos 5
  • Pada umumnya, pendakian di gunung Tambora dilakukan selama 3 hari 2 malam

Demikian adalah informasi tentang jalur pendakian gunung Tambora via Desa Pancasila, semoga bermanfaat dan salam lestari
Share:

No comments:

Post a Comment

Search This Blog

Powered by Blogger.

<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> <script>      (adsbygoo...

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.