Terkadang, kita menemukan saat-saat dimana kita bosan melakukan kegiatan rutinitas yang kita lakukan setiap hari. Ada saatnya, anak sekolahan bosan belajar. Orang kantoran, bosan bekerja. Karyawan, bosan melihat muka si bos yang menyebalkan.
Hati selalu saja berbisik "Pergi sana!, naiki gunung dan kamu bakalan bahagia." semakin rapat tanganmu menutup telinga, semakin keras bisikan itu mengganggu pikiranmu. Hasrat untuk segera kabur pergi menuju alam rimba semakin menguasai dirimu.
Seperti itulah gejala-gejala yang timbul ketika kamu sudah lama tidak mendaki gunung, jika dibiarkan, maka efeknya akan seperti ini;
1. Kehilangan Konsentrasi Saat Kamu Bekerja
Bagaimana mau konsen, toh yang ada dalam pikiran hanya hal-hal yang berhubungan dengan pendakian, tentang semilir angin gunung, debu di sepanjang track, puncak yang mengagumkan, dedaunan hijau. Wah, rasanya ingin sekali bertemu dengan mereka.
2. Bersemangat Bila Membicarakan Topik Pendakian
Saat teman-temanmu bercanda atau berbincang, kamu hanya akan melamun, pikiranmu melayang pergi jauh ke puncak gunung sana. Berbeda jika ada teman yang mengajakmu berbincang dengan tema pendakian. Suara kamu paling kenceng saat membahasnya. Paling cerewet.
3. Sering Melihat Foto-Foto Pendakian
Selain melamun sendirian di pojokan rumah orang, kamu sering sekali menyalakan handphone dan membuka galeri, melihat-lihat foto pendakianmu sambil mengenang kenangan-kenangan indah yang tergambar oleh foto-foto itu. Saat bermalam di tenda, bercengkrama dengan teman-teman dll. Kamu merindukan itu semua.
4. Bikin Status di Sosial Media
Saat tidak ada orang yang memahami keinginanmu untuk segera mendaki gunung, maka pilihan terbaik adalah membuat status di sosial media.
Rindu mdpl
Kapan kita mau ke mana?
Kurang piknik
Culik aku dong!
Demikian adalah serangkaian contoh status orang-orang yang sedang merindu kepada tanjakan sadis yang bisa membuat dengkulmu gemetaran.
5. Sering Pelesiran di Kebun Belakang Rumah
Tidak betah di rumah, untuk sedikit mengobati rasa rindu ke barisan pohon-pohon di atas gunung, kamu sering pergi ke kebun belakang rumah, entah untuk memandangi warna hijau dedaunan di sana, menikmati secangkir kopi panas, bahkan memasang hammock atau mendirikan tenda di kebun belakang rumahmu.
6. Mencari Info Tentang Gunung yang Ingin Kamu Daki
Seperti halnya kamu mau mendaki gunung beneran, kamu akan sering searching tentang gunung yang ingin kamu daki. Cari tahu tentang transformasi, estimasi biaya atau informasi jalur pendakian.
Misal, kamu ingin mendaki gunung Rinjani, maka kamu akan mencari tahu info gunung Rinjani selengkap-lengkapnya. Meskipun kamu tahu dalam waktu dekat, kamu gak punya waktu buat mendaki gunung Rinjani.
7. Gampang Emosi
Ini parah, ini sudah menginjak tingkat akut, berbahaya, harus segera diobati. Karena rasa rindu sudah tak tertahankan, kamu berubah menjadi pribadi yang sensitif, gampang ngambek. Cuma ditanyain kapan nikah?, langsung bentak-bentak. Ditanyain kapan wisuda?, langsung makan nasi satu panci.
8. ,,,,,,,,,
Kenapa kosong?, gejala yang saya rasakan saat rindu dengan pendakian hanya 7 gejala di atas saja, tidak lebih. Mungkin kamu punya gejala lain saat kamu rindu akan sebuah pendakian?. Sebutkan di komentar, nanti saya tambahkan.
No comments:
Post a Comment