Dengan ketinggian puncaknya yang mencapai 3.805 mdpl, gunung Kerinci merupakan gunung tertinggi di pulau Sumatera dan gunung tertinggi di Indonesia yang berada di luar pulau Papua, salah satu gunung favorit di kalangan para pendaki Indonesia. Letaknya sendiri berada di perbatasan antara Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Barat.
Jalur Pendakian Gunung Kerinci Via Kersik Tuo
Sejatinya, gunung Kerinci memiliki 2 jalur pendakian resmi, yaitu jalur Solok dan jalur Kersik Tuo. Khusus dalam tulisan ini, kamu akan mengetahui tentang jalur Kersik Tuo. Sebab, jalur ini merupakan jalur paling landai di antara jalur lainnya, sehingga kebanyakan pendaki lebih memilih jalur Kersik Tuo.
Transportasi Menuju Basecamp Kersik Tuo
Menuju basecamp pendakian gunung Kerinci, kamu dapat menggunakan transportasi darat atau transportasi udara. Untuk mengetahuinya secara detail, kamu dapat mengintip tulisan sebelumnya, berjudul rute perjalanan dan biaya pendakian gunung Kerinci.
Biaya Administrasi Pendakian Gunung Kerinci
Harga tiket untuk memasuki kawasan gunung Kerinci adalah Rp. 7.500 per orang. Namun bila kamu berniat menyewa porter agar pendakianmu lebih aman dan nyaman, maka biaya yang harus kamu bayar adalah sebesar Rp. 250.000 - Rp. 300.000,-
Pendakian Kerinci Via Kersik Tuo
Meskipun terbilang jalur yang memiliki track landai, namun jalur satu ini memiliki jarak tempuh yang cukup panjang. Setidaknya rata-rata pendaki membutuhkan waktu sekitar 11-12 jam perjalanan. Uraiannya sudah saya siapkan di bawah ini.
Basecamp - Pos 1 (45 menit)
Gerbang pendakian di jalur Kersik Tuo berupa sebuah gapura berwarna kuning. Selepasnya, kamu akan berjalan menysuri track yang masih landai, diapit oleh semak belukar di kanan dan kiri di samping jalur. Medan di sini didominasi oleh tanah padat.
Setelah berjalan sekitar 45 menit, kamu akan sampai di pos 1, sebuah tempat bernama Bangku Panjang yang berada pada ketinggian 1.890 Mdpl.
Pos 1 - Pos 2 (35 menit)
Selepas pos 1, perjalanan menuju pos 2 masih ditemani oleh jalur sempit yang didominasi oleh tanah padat. Tingkat kemiringan perlahan meningkat, lama-lama jalur terasa menanjak. Sedikit repot, karena di sini beberapa pohon kecil yang tumbang akan menghadang perjalananmu.
Setelah berjalan sekitar 35 menit, kamu akan sampai di pos 2, sebuah tempat bernama Batu Lumut yang berada pada ketinggian 2.010 Mdpl. Meski tidak terdapat sebuah shelter (bangunan), namun areanya yang cukup luas dapat dijadikan tempat beristirahat, menarik napas, mempersiapkan tenaga untuk perjalanan selanjutnya.
Pos 2 - Pos 3 (60 menit)
Melanjutkan perjalanan, selepas pos 2, tingkat kemiringan track semakin meningkat, medan masih didominasi tanah padat dan pohon-pohon kecil yang rubuh masih setia menghadang petualanganmu. Perjalanan ini akan sangat berat bila kamu melakukan di musim penghujan. Sebab, jalur akan sangat licin.
Setelah berjalan sekitar 60 menit, kamu akan sampai di pos 3, sebuah tempat bernama Pondok Panorama yang berada pada ketinggian 2.225 Mdpl.
Pos 3 - Shelter 1 (90 menit)
Setelah melewati pos 3, kamu akan menemukan sumber air yang sangat bermanfaat untuk mengisi ulang persediaan air minum. Sementara, jalur semakin menanjak dan barisan pohon-pohon tumbang masih keras kepala untuk tetap menghalangi jalur pendakian.
Setelah berjalan sekitar 90 menit, kamu akan sampai di shelter 1, berada pada ketinggian 2.505 Mdpl. Kamu bisa beristirahat di sini, karena perjalanan selanjutnya cukup panjang dan berat.
Shelter 1 - Shelter 2 (3 jam)
Beranjak dari shelter 1, perjalanan menuju shelter 2 adalah perjalanan paling panjang selama proses pendakian, rata-rata pendaki menghabiskan waktu 3 jam perjalanan. Sangat melelahkan, terlebih track semakin menanjak dan pohon-pohon yang rubuh masih setia bertengger menghalangi jalur pendakian.
Mendekati shelter 2 ditandai dengan sebuah pos bayangan yang memiliki area tanah datar yang cukup luas, bisa difungsikan sebagai tempat beristirahat.
Shelter 2 sendiri merupakan sebuah tempat yang berada di ketinggian 3.056 mdpl. Di sana kamu bisa menemukan sumber air dan beberapa lahan datar untuk mendirikan tenda.
Shelter 2 - Shelter 3 (3 jam)
Selepas shelter 2, penyiksaan belum berakhir, bahkan lebih sadis dari sebelumnya, dibutuhkan tekad, tenaga ekstra dan kekompakan tim untuk dapat melewatinya. Sebab jalur semakin menanjak, mungkin tingkat kemiringan sampai 70 derajat, medan didominasi oleh akar belukar dan pemandangan tertutup oleh barisan pepohonan yang menjulang sangat tinggi.
Perjalanan menuju shelter 3 tidak terlalu panjang, namun rintangan yang harus dilewati membuat perjalanan ini terasa lama, rata-rata pendaki menghabiskan waktu sekitar 3 jam perjalanan.
Sesampainya di shelter 3 (3.291 mdpl), kamu akan menemukan sebuah tempat paling ideal untuk mendirikan tenda. Sebab, lahannya luas, memiliki pemandangan alam yang mengagumkan, berada tidak terlalu jauh dari puncak, terdapat sumber air dan merupakan tempat camp terakhir. Jadi, sebelum melakukan summit atack di pagi hari, sebaiknya beristirahat terlebih dahulu di shleter 3.
Shelter 3 - Tugu Yuda (90 menit)
Shelter 3 yang merupakan batas vegetasi akan membawa kita pada medan yang didominasi oleh bebatuan dan kerikil-kerikil kecil. Cukup menyiksa, selain jalur yang menanjak, angin kencang pun takan menahan diri untuk menghembus tubuhmu yang sudah lelah. Perjalanan menuju Tugu Yuda membutuhkan waktu sekitar 90 menit.
Terletak tidak jauh dari puncak gunung Kerinci, Tugu Yuda merupakan sebuah penghormatan untuk sosok Yuda, seorang pemuda pecinta alam yang meninggal di gunung Kerinci pada tanggal 23 Juni 1990.
Tidak jauh dari tugu Yuda, terdapat sebuah petunjuk yang mengarahkan kita menuju puncak gunung Kerinci. Dengan cat warna merah, petunjuk tersebut akan terlihat jelas meskipun kabut sedang menutupi jarak pandang.
Baca juga: 5 misteri gunung Kerinci
Tugu Yuda - Puncak Gunung Kerinci (30 menit)
Selepas Tugu Yuda, rasa-rasanya puncak gunung Kerinci sudah terlihat dekat, namun nyatanya masih jauh di kaki. Sebab, track menuju puncak didominasi oleh bebatuan dan kerikil, ditambah dengan tingkat kemiringan jalur yang tinggi. Ini adalah siksaan terakhir sebelum menikmati megahnya alam di atas puncak gunung Kerinci.
Puncak Gunung Kerinci
Puncak gunung Kerinci bernama puncak Indrapura, berada pada ketinggian 3.805 mdpl, di sana kamu dapat menemukan sebuah kawah yang masih aktif mengepulkan gas belerang. Pemandangan pun sangat mengagumkan, berupa hamparan kota Padang, Bengkulu dan Jambi, sebarisan pegunungan lainnya dan bentangan Samudera Hindia yang amat menakjubkan. Tidak heran bila gunung Rinjani masuk dalam barisan gunung terindah di Indonesia.
Tips Pendakian Gunung Rinjani
- Sebelum melakukan pendakian, periksalah terlebih dahulu status gunung Kerinci, karena ia merupakan satu dari 10 gunung berapi paling aktif di Indonesia
- Hindari untuk mendirikan tenda di pos 1 - pos 3, karena di sini masih dihuni oleh Harimau Sumatera
- Selalu waspada dan tetap tenang bila menemukan tanda-tanda kemunculan Harimau Sumatera
- Jangan membuat api ungun selama pendakian karena angin di gunung Kerinci berhembus cukup kencang
- Saat gas belerang bertiup menuju puncak, pakailah masker dan segera turun dari sana
- Saat berada di puncak, sebaiknya tidak melebihi jam 12 karena kabut rawan turun, menutupi jalur
- Kekompakan tim harus terus dilakukan agar bisa selamat sepanjang perjalanan
Demikian adalah informasi seputar jalur pendakian gunung Kerinci via Kersik Tuo. Bila kamu merasa bahwa tulisan ini sangat bermanfaat untuk pendaki lainnya, sebaiknya bantu saya dengan membagikan tulisan ini di media sosial kesayanganmu. Caranya dengan menekan tombol sosial media yang tersedia di bawah tulisan ini.
No comments:
Post a Comment