Gunung Tampomas adalah sebuah gunung kebanggaan masyarakat Kab. Sumedang, Jawa Barat. Dengan puncaknya yang mencapai ketinggian 1.684 mdpl, gunung ini berdiri megah di atas 4 kecamatan, yakni Kec. Buahdua, Cibereum, Sidang Kerta dan Kec. Congeang.
Selain keindahan alamnya yang masih asri, gunung Tampomas pun sering dikaitkan dengan sejarah kejayaan kerajaan Pajajaran di tanah Sunda, khususnya di sepanjang tanah Sumedang. Serta beberapa mitos yang tersimpan rapih di dalamnya. Kamu penasaran?, ini dia ulasannya.
5 Misteri Gunung Tampomas dan Sejarahnya
Menurut sejarah, orang yang pertama kali menapakan kaki di kawasan gunung Tampomas adalah Prabu Sokawayana, putra dari Prabu Guru Haji Adji Putih, adik kandung dari Prabu Tadjimalela. Meskipun penjelajahan Prabu Sokawayana belum diketahui waktunya, namun banyak para ahli sejarah yang menyepakati hal ini.
Dahulu, Prabu Sokawayana diperintahkan ayahnya untuk menjelajahi kawasan gunung Tampomas dalam rangka memperluas pemukiman di sekitar Tampomas.
Baca juga: 7 misteri gunung Manglayang yang angker
2. Peninggalan Sejarah Kerajaan Pajajaran di Gunung Tampomas
Sejak dahulu, gunung Tampomas dipercaya memiliki kekuatan mistis yang kuat, banyak orang yang menjadikannya sebagai tempat bertapa (ngelmu), termasuk Prabu Siliwangi. Selain itu, gunung Tampomas pun memiliki sejumlah situs yang sarat akan sejarah berkuasanya kerajaan Pajajaran di Tatar Sunda.
Situs-situs itu di antaranya adalah tapak kaki Prabu Siliwangi, seorang yang menduduki kursi kepemimpinan di kerajaan Pajajaran, makam keramat Ranggahadi dan Istrinya, sepasang suami-istri yang diyakini masih bagian dari keluarga Prabu Siliwangi dan Batu Kasur, yang kabarnya merupakan tempat tidur Prabu Siliwangi ketika berada di kawasan gunung Tampomas.
3. Cerita Legenda Gunung Tampomas
Pada abad ke-18, tanah Sumedang digemparkan oleh suara gemuruh yang berasal dari gunung Tampomas, puncaknya mengeluarkan asap bercampur debu yang menyala, terlihat, gunung Tampomas akan segera meletus.
Setelah menerima wangsit dari pertapaannya, ditemani sebagian penduduknya, bupati kala itu, Pangeran Sumedang, pergi menuju puncak gunung Tampomas (Sanghyang Taraje) dan menancapkan kujang emas kesayangannya ke kawah yang berada di puncak. Seketika, gunung Tampomas kembali tenang dan penduduk bersuka cita, selamat dari bencana letusan gunung Tampomas.
Sejak kejadian itu, gunung yang semula bernama gunung Gede, berubah menjadi gunung Tampomas yang memiliki makna 'menerima emas'. dalam bahasa Sunda, tampa bermakna 'menerima' dan mas bermakna 'Emas'.
4. Puncak Gunung Tampomas Bernama Sanghyang Taraje
Berada pada ketinggian 1684 mdpl, puncak gunung Tampomas begitu kaya akan nilai estetika. Saat berada di sana, kamu dapat menyaksikan hamparan kota Sumedang yang sangat merona, lubang-lubang kawah dan serentetan batu-batu berwarna hitam yang mampu menggedor alam imajinasimu, begitu indahnya pemandangan di puncak gunung Tampomas.
5. Gunung Tampomas Dalam Budaya
Dalam naskah kuno Bujangga Manik yang ditulis pada abad ke-15, terdapat ulasan tentang gunung Tampomas. Hal ini mengisyaratkan bahwa gunung Tampomas sudah diketahui sejak abad itu. Seperti gunung-gunung lainnya yang disebutkan dalam naskah Bujangga Manik, gunung Tampomas pun menyimpan sejarah yang sangat luas dan dalam. Namun sayang, belum banyak sejarawan yang berniat menguliti gunung Tampomas.
Baca juga: 5 misteri gunung Burangrang, mengulas kejadian mistis di dalamnya
Demikian adalah serangkaian misteri gunung Tampomas dan sejarah yang terkandung di dalamnya. Sampai kapan pun, Tampomas akan menyimpan sejarah dengan rapih dan berbagai misteri yang belum terpecahkan.
No comments:
Post a Comment