Sumber Foto: EDUNEWS.id |
Dengan ketinggian puncaknya yang mencapai 3.428 mdpl. Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi di provinsi Jawa Tengah, berdiri megah di antara 5 kabupaten, yaitu kabupaten Banyumas, Brebes, Tegal, Purbalingga dan Kabupaten Pemalang. Untuk mencapai puncaknya, setidaknya ada 6 jalur yang dapat dilalui. Diantaranya adalah;
- Jalur gunung Slamet via Bambangan
- Jalur gunung Slamet via Kaliwadas
- Jalur gunung Slamet via Guci
- Jalur gunung Slamet via Baturaden
- Jalur gunung Slamet via Sawangan
- Jalur gunung Slamet via Kaligua
Kamu bisa membaca ulasan tentang ke-6 jalur di atas dalam tulisan saya lainnya yang berjudul 6 jalur pendakian gunung Slamet (bahas tuntas).
Khusus dalam tulisan ini, kita akan membahas tentang;
Jalur Pendakian Gunung Slamet Via Baturaden
Jalur Baturaden merupakan jalur paling ekstrim di antara 5 jalur Slamet lainnya. Tidak direkomendasikan untukmu yang baru pertama kali melakukan pendakian di gunung Slamet, apalagi buat kamu yang sebelumnya tidak pernah mendaki sama sekali. Sebab,
Sepanjang jalur pendakiannya didominasi oleh track-track yang curam, tingkat kemiringan yang tinggi, memiliki banyak cabang dan jalurnya yang sempit. Namun, jalur Baturaden sangat cocok buatmu yang menyukai tantangan dan senang memacu adrenalin. Se-ekstrim apakah ia?, ini dia ulasannya.
Pos Pendakian Gunung Slamet Via Baturaden
Sebelum mencapai puncak gunung Slamet yang bernama puncak Surono, kamu harus melewati 3 pos pendakian terlebih dahulu, kemudian beristirahat di Plawangan dan melakukan summit atack yang merupakan perjalanan berat menuju tanah tertinggi di Jawa Tengah.
Basecamp Pendakian Baturaden
Basecamp Baturaden sendiri berada di Kabupaten Porwokerto. Kamu bisa menggunakan kereta api menuju statsiun Purwokerto dan dilanjutkan dengan naik bus atau angkot menuju Purwokerto kota, kemudian naik angkot menuju Baturaden. Pintu masuk pendakian di sini berada di ketinggian, kira-kira 630 mdpl.
Pintu Masuk - Pos 1, 60 Menit
Memulai pendakian, kamu tidak akan menemukan pintu gerbang atau petunjuk arah. Ambilah jalan sebelah kanan, jangan ambil jalan yang lurus!. Jalanan masih landai, pemandangan berupa hutan yang yang tidak terlalu lebat dan udara sejuk mulai menghibur paru-paru. Perjalanan menuju pos satu, kurang lebih, akan memakan waktu 1 jam.
Pos 1 - Pos 2 (Pos Patok), 180 Menit
Melewati pos 1, track dan pemandangan tidak banyak berubah. Namun ada beberapa tanjakan kecil yang harus kamu lewati. Cukup panjang, waktu yang dibutuhkan menuju pos Patok adalah 3 jam perjalanan.
Sesampainya di pos 2, kamu dapat beristirahat sambil mengsisi perut dengan makanan ringan, atau sambil ngopi?. Di sini terdapat area tanah datar yang cukup luas, serta aliran air untuk memasok persediaan airmu yang mungkin sudah menipis.
Pos 2 - Pos 3, 120 Menit
Selepas dari peristirahatan di pos 2, perjalanan berat baru saja dimulai, tanjakan demi tanjakan sudah siap menantimu, jalanan sempit pun tidak jarang ditemui, berhati-hatilah dalam memilih pijakan!. Sekitar 2 jam perjalanan, kamu sudah sampai di pos 3.
Pos 3 merupakan tempat ideal untuk mendirikan tenda, memasak dan beristirah (tidur), mempersiapkan tenaga untuk melakukan summit atack pada pagi hari.
Namun, bila tidak kebagian tempat atau kamu enggan beristirahat di pos 3, kamu bisa melakukannya di pos Tentara.
Pos 3 - Plawangan, 4 Jam
Perjalanan menuju Plawangan, hutan semakin rimbun. Dalam perjalanan, setelah melewati jalur-jalur sempit, bahkan terdapat pula jalur yang ditumbuhi rerumputan yang membuatmu harus teliti dalam memilih jalur, kamu akan melewati pos Tentara, sebuah tempat camp yang bisa dijadikan tempat beristirahat.
Selepas pos Tentara, jalanan semakin garang, semakin sadis, semakin menanjak, kadang dengkul harus bertemu dagu saat bergelut dengannya, membuat beban carrier semakin terasa berat. Ditambah kehadiran lorong sempit yang memaksamu untuk berjalan dengan cara merangkak, percis seperti latihan tentara/militer.
Setelah itu sampailah kita di Pertigaan, sebuah tempat yang menghubungkan antara jalur Baturaden dan jalur Sawangan. Menuju Plawangan?, kita masih harus melipir melewati punggungan gunung Slamet. Berhati-hatilah, karena di kawasan ini kabut sering turun perlahan, membatasi jarak pandang.
Sesampainya di Plawangan, bila kondisi sedang cerah, kamu sudah bisa melihat puncak gunung Slamet. Plawangan sendiri merupakan batas vegetasi antara hutan dan area terbuka, di sini banyak juga para pendaki yang mendirikan tenda.
Plawangan - Puncak Gunung Slamet, 2 Jam
Sumber Foto: Pesona Indonesia |
Track menuju puncak sangatlah terjal dan memiliki tingkat kemiringan yang sangat tinggi. Jalanan berupa batu merah yang dilumuri pasir, khas gunung Slamet. Oleh karenanya, usahakan untuk mengenakan gaiter agar pasir tidak masuk ke dalam sepatumu.
Sehabis itu, kamu bakalan sampai di bibir kawah Segoro Wedi, untuk mencapai puncak tertinggi. Kamu masih harus berjalan menyusuri bibir kawah. Harus hati-hati dan menjaga keseimbangan, karena di sebelah kiri jalan, terdapat kawah yang menganga dan sebelah kanan, terdapat jurang yang curam.
Puncak Gunung Slamet, 3.428 mdpl
Sumber Foto: Tawon Alas |
Setelah melewati berbagai rintangan selama perjalanan, kamu berhak mendapatkan apa yang kamu usahakan, yakni keindahan alam di puncak gunung Slamet. Ketika berada di sana, kamu dapat menyaksikan kemegahan kawah yang mengagumkan, beberapa puncak gunung lainnya di kejauhan dan panorama mewah di atas awan.
Pemandangan Gunung Lain di Puncak Surono
Gunung Sumbing, gunung Sindoro, gunung Merbabu dan gunung Merapi
Profile Gunung Slamet
Nama : Gunung Slamet
Lokasi : Kab. Banyumas, Brebes, Tegal, Purbalingga dan Kab. Pemalang. Jawa Tengah
Ketinggian : 3.428 mdpl
Letusan terakhir : tahun 2014
Nama puncak : Surono
Nama kawah : Segoro Wedi
Demikian adalah uraian lengkap tentang jalur pendakian gunung Slamet via Baturaden. Untuk mengetahui tentang misteri-misteri di gunung Slamet, kamu bisa membaca tulisan saya lainnya dengan judul 8 misteri gunung Slamet yang jika meletus dapat membelah pulau Jawa.
No comments:
Post a Comment