Gunung Lawu berada di perbatasan antara provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Tepatnya terletak di kabupaten Ngawi dan Magetan di Jawa Timur, dan kabupaten Karang Anyar di Jawa Tengah. Menurut sejarah, gunung satu ini merupakan tempat moksa Prabu Brawijaya V.
Saat menjamahinya, kamu akan menemukan 3 puncak, yakni puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan puncak paling tinggi, 3.265 mdpl, yaitu puncak Hargo Dumilah.
Pendakian Gunung Lawu Via Cemoro Kandang
Rute Perjalanan
Kota mana pun >> terminal Solo >> (naik mini bus) terminal Tawangmangu >> (carter mobil/ojek) basecamp Cemoro Kandang.
Pos Pendakian Gunung Lawu Via Cemoro Kandang
Saat memilih jalur Cemoro Kandang, kamu harus melewati 5 pos pendakian terlebih dahulu, sebelum mencapai puncak. Track didominasi oleh tanah padat dan hutan di sepanjang perjalanan, cukup rimbun.
Basecamp Cemoro Sewu
Basecamp Cemoro Kandang berada di kabupaten Karang Anyar, Jawa Tengah, ketinggiannya sendiri mencapai 1.946 mdpl. Soal prasana, di sini kamu dapat menemukan kamar mandi, musholla, tempat beristirahat/menginap, aula yang luas dan beberapa warung yang menjual berbagai macam kebutuhan.
Basecamp - Pos 1 (Taman Sari Bawah), 120 Menit
Selepas basecamp pendakian, kamu akan menaiki anak tangga terlebih dahulu, mungkin sekitar 50 meter. Hal ini dikarenakan jalur Cemoro Kandang sering dilewati para penziarah untuk melakukan ritual pada waktu-waktu tertentu. Selepas tangga, kamu akan memasuki hutan dan jalanan masih cukup landai.
Berjalan sekitar 2 jam, kamu sudah sampai di pos 1, sebuah tempat bernama Taman Sari Bawah yang berada pada ketinggian 2.237 mdpl. Saat berada di pos 1, kamu dapat beristirahat di sebuah bangunan yang cukup besar atau di area tanah datar berkapasitas dua tenda.
Pos 1 - Pos 2 (Taman Sari Atas), 90 Menit
Sama halnya dengan pos 1, di pos 2 pun terdapat pondok kayu yang lumayan besar. Di sini kamu dapat menemukan beberapa pedagang makanan yang menjajalkan dagangannya, lumayanlah buat ngeganjal perut.
Pos 2 - Pos 3 (Penggik), 180 Menit
Perjalanan munuju pos 3 diawali dengan melewati sebuah sungai kecil, selanjutnya jalur lumayan ekstrim karena pinggirannya berupa jurang yang menganga. Di tengah perjalanan, kamu akan menemukan jalan bercabang, meskipun tujuannya sama, yaitu pos 3. Namun perbedaannya adalah jalur satu melewati track terjal yang singkat dan jalur satunya melewati jalur landai yang panjang.
Setelah berjalan sekitar 3 jam, maka kamu akan sampai di pos 3 yang ditandai dengan adanya bangunan kecil, hanya mampu menampung 1 tenda saja. Saat berada di pos yang bernama Penggik ini, kamu dapat melihat pemandangan alam yang luar biasa indahnya.
Pos 3 - Pos 4 (Cokro Suryo), 90 Menit
Sesampainya di pos 4, kamu akan menemukan bangunan gubuk yang keadaannya memprihatinkan dan beberapa menumen memoriam untuk mengenang para pendaki yang gugur saat menjamahi gunung Lawu. Di kejauhan, sudah nampak puncak gunung Lawu.
Pos 4 - Pos 5 (Perapatan), 90 Menit
Setelah berjalan sekitar 1,5 jam, kamu akan sampai di pos 5, satu-satunya pos pendakian di gunung Lawu yang tidak memiliki bangunan. Selain itu, pos dengan nama Perapatan ini merupakan persimpangan jalan. Arah kanan menuju Hargo Dumilah, kiri ke Hargo Tiling dan Lurus untuk menuju Hargo Dalem.
Baca juga: misteri pasar setan di gunung Lawu
Pos 5 - Puncak Hargo Dalem
Hargo Dalem - Puncak Hargo Dumilah
Sesampainya di puncak Hargo Dumilah, kita akan disuguhi pemandangan alam yang mengagumkan, berupa negri di atas awan dan beberapa puncak gunung lainnya di kejauhan, seperti puncak gunung Merbabu, Sumbing, Sindoro dan puncak gunung Merapi.
Estimasi Waktu Pendakian Gunung Lawu Via Cemoro Kandang
Pos 1 - Pos 2 : 90 menit
Pos 2 - Pos 3 : 180 menit
Pos 3 - Pos 4 : 90 menit
Pos 4 - Pos 5 : 90 menit
Pos 5 - Hargo Dalem : 30 menit
Hargo Dalem - Hargo Dumilah : 30 menit
Total : 10,5 jam
Jalur Pendakian Gunung Lawu Lainnya
- Jalur Cemoro Sewu
- Jalur Jogorogo
- Jalur Candi Cetho
Demikian adalah ulasan tentang pendakian gunung Lawu via Cemoro Kandang yang bisa kami sampaikan. Tetaplah jaga kesopanan berucap dan berprilaku ketika berada dalam sebuah pendakian. Serta menjaga etika seorang pendaki.
No comments:
Post a Comment